Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tampil di Sidang PBB, Sandiaga Uno Memaparkan Strategi Bangkitnya Pariwisata Indonesia

Kompas.com - 09/05/2022, 12:44 WIB
Strategi Bangkitnya Pariwisata Indonesia Sumber Foto : Pixabay Strategi Bangkitnya Pariwisata Indonesia
Rujukan artikel ini:
Pembangunan & Pengembangan Pariwisata
Pengarang: Prof. Dr. Hj. Serdamayanti,M.Pd.,…
|
Editor Ratih Widiastuty

Strategi Bangkitnya Pariwisata Indonesia yang Disampaikan di PBB

Indonesia menjadi acuan dunia dalam penanganan pandemi Covid-19 dan keberhasilan dalam membangkitkan sektor pariwisata pasca dua tahun dihantam pandemi.

Pesan itu disampaikan Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno dalam acara 'High-level Thematic Debate on Tourism' yang diadakan di New York, Amerika Serikat, oleh United Nations General Assembly Hall.

Agaknya bukan sebuah kebetulan Sandiaga diundang. Dunia yang tengah dirundung pandemi memang perlu segera bangkit. Dan seperti tema besar yang disampaikannya, Indonesia patut menjadi contoh.

Sektor yang paling terdampak pandemi adalah pariwisata. Secara data dan fakta, "Di Indonesia lebih dari 34 juta orang dengan mata pencaharian bergantung pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," kata Sandiaga Uno.

Menurut Sandiaga Uno, sangat penting jadinya bagi negara-negara di dunia untuk memiliki konsep industri pariwisata yang berkelanjutan, dan sekaranglah saat paling tepat untuk memulai transformasi ini.

Untuk membangun menuju praktik pariwisata yang berkelanjutan terbaik, penting bagi para stakeholder, khususnya pemangku kepentingan publik dan swasta untuk memiliki satu frekuensi dan narasi yang selaras dan sama tentang pariwisata berkelanjutan ini.

Tak lupa juga bahwa akses yang memadai untuk mendapat informasi yang akurat harus dimiliki oleh semua stakeholder.

Peran Masyarakat Lokal Dalam Upaya Pemulihan Pariwisata Indonesia

Para stakeholder yang dimaksud dalam mengembangkan sektor pariwisata berkelanjutan ini adalah: sektor publik, sektor swasta, serta masyarakat lokal. Semuanya terjalin dalam kolaborasi yang saling mendukung dan menguntungkan, semuanya tidak dapat berdiri sendiri.

Perlunya penguatan peran masyarakat lokal sebagai katalisator transformasi pariwisata tersebut.

Inilah yang menjadi fokus Kemenparekraf dalam program pemulihan pariwisata, yaitu penguatan peran masyarakat.

Program Desa Wisata dibuat dengan mengintegrasikan akomodasi lokal, daya tarik, kearifan lokal lainnya dan dikoordinasi oleh pemerintah Desa.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Program ini menurut Sandiaga Uno terbukti mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat pedesaan.

Salah satu contoh yang berhasil adalah Desa Wisata Penglipuran di Bali yang memiliki pendapatan diatas 1,45 juta dolar AS pada tahun 2020.

Program Desa Wisata juga sesuai dengan rencana strategis The World Tourism Organization (UNWTO) yang mementingkan pemulihan pariwisata dunia lebih berkualitas dalam hubungannya dengan kesejahteraan masyarakat.

Satu unsur yang sangat penting juga agar pariwisata berkelanjutan ini dapat terjadi adalah memastikan pergerakan orang dan logistik dapat terus berlangsung dengan aman.

"Dalam konteks ini, kita perlu membahas lebih lanjut tentang bagaimana kita dapat menyelaraskan kesehatan standar protokol untuk perjalanan lintas batas," kata Sandiaga Uno.

Tengoklah pagelaran sekelas Moto GP yang begitu sukses awal tahun ini. Bahkan tahun sebelumnya ada Superbike yang juga sukses.

Kedua contoh ini adalah buah yang dipetik dari kolaborasi para stakeholder, penguatan peran masyarakat lokal, dan koordinasi pergerakan orang serta logistik.

Di tengah kondisi pandemi, kita berhasil menggelar 2 acara olahraga besar dan bahkan yang pertama kalinya dilakukan di Indonesia.

Seiring dengan G20 dan peran Indonesia sebagai tuan rumah hari pariwisata dunia, Sandiaga Uno dalam kapasitasnya sebagai Menteri Parekraf akan terus mendorong kebangkitan ekonomi, terciptanya peluang usaha, dan terbukanya lapangan kerja.

Peranan industri pariwisata dapat kamu temukan dalam buku "Protokol Destinasi : Panduan Pemulihan Destinasi Wisata di Era New Normal" yang ditulis oleh Liliek Setiawan.


Buku ini bisa kamu beli dan dapatkan di Gramedia.com. Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, borong semua buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau