Siapa yang tidak kenal dengan detektif pemuda SMA genius yang tubuhnya menyusut akibat dicekoki racun oleh pria serbahitam? Serial animasinya masih diputar di salah satu stasiun televisi nasional sementara film animasinya sendiri setiap tahun diputar di salah satu jaringan bioskop nasional.
Di Jepang sendiri, Detektif Conan telah menjelma menjadi sebuah waralaba besar dengan beragam variasi buku, komik, dan pernak-perniknya yang dirilis hampir tiap bulan.
Selain komik regulernya yang akhir tahun ini akan mencapai jilid 102 di Jepang, diterbitkan pula komik adaptasi film animasinya yang salah satu judulnya akan dibahas kali ini, yaitu Detektif Conan Movie: Private Eye in the Distant Sea yang terdiri dari dua jilid dengan tampilan halaman berwarna.
Saat pemutarannya di Jepang, film ini menjadi film animasi Detektif Conan dengan pendapatan tertinggi sampai tahun 2014 saat pemutarannya, karena berhasil meraup 3,5 miliar yen.
Juga menjadi film ketujuh dengan pendapatan tertinggi tahun itu di Jepang.
Kisah ini dibuka seorang penjaga pantai yang sedang patroli di Teluk Maizuru, menemukan sebuah kapal mencurigakan yang memuat bahan peledak.
Penemuan itu dilaporkan kepada lembaga penjaga pantai yang mencurigai bahwa kapal itu berasal dari negara asing yang memasuki Jepang secara ilegal.
Cerita kemudian beralih ke rombongan Conan dan Grup Detektif Cilik yang mengantre untuk mengikuti demonstrasi pelayaran kapal perang Aegis untuk umum.
Kapal perang Aegis adalah sebuah kapal perang yang diperlengkapi dengan sistem persenjataan yang dikembangkan oleh Angkatan Laut Amerika.
Mereka mengantre ditemani Kogoro, Ran, dan Sonoko yang bertugas jadi pengawas anak-anak selama demonstrasi.
Ai Haibara yang biasa mengikuti Grup Detektif Cilik kali ini absen karena menemani Profesor Agasa menghadiri forum sains internasional di Osaka.
Saat mengantre, Profesor Agasa sengaja menelepon Conan untuk mengetes alat baru buatannya untuk Conan yaitu arloji canggih yang dilengkapi telepon satelit dan USB memory.
Keduanya berharap bahwa alat tersebut tidak perlu digunakan walau belakangan harapan mereka tidak terkabul.
Saat para penumpang umum menikmati demonstrasi kecanggihan kapal perang Aegis lewat peragaan menembak beberapa sasaran terencana lewat monitor di ruang komando, tiba-tiba sonar kapal menangkap benda tak teridentifikasi.
Semua awak kapal di ruang komando mendadak tegang.
Hal yang juga dirasakan Conan walau para penumpang lainnya menyangka itu juga bagian dari demonstrasi.
Setelah melakukan berbagai manuver atas bimbingan kapten kapal Tateishi, diketahui bahwa benda asing tak teridentifikasi itu ternyata bangkai kapal yang hanyut.
Semua awak pun menjadi lega karenanya.
Jam bebas di mana para penumpang bebas observasi di dek pun tiba.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Conan menyapa seorang anak lelaki berwajah sendu yang bernama Yuki.
Sebelumnya, Conan melihat Yuki sendirian tanpa pendampingan orang dewasa satu pun saat kapal berguncang keras akibat manuver menghindari bangkai kapal yang mencurigakan tadi.
Saat itu pertama kali pula, Conan bertemu seorang pria yang mengaku ayah Yuki yang mengaku berada di toilet saat guncangan terjadi.
Walau Conan merasa janggal dengan alasan sang ayah, Kogoro tiba-tiba menarik kerah bajunya dan mulai mengomelinya agar tidak keluyuran.
Berikutnya, rombongan Conan bertemu seorang wanita yang mengaku anggota pasukan bela diri perempuan yang bertugas menjadi awak penyedia makanan.
Conan langsung bisa menebak wanita yang mengaku bernama Nanami Fujii itu berbohong. Conan pun memintanya foto bersama.
Foto tersebut lantas dikirimkannya kepada Ai dengan pesan untuk mencari tahu jati diri sebenarnya sang wanita.
Di sisi lain, gelombang telepon satelit yang digunakan Conan saat menghubungi Ai lewat arlojinya, terdeteksi radar kapal Aegis.
Awak kapal dikerahkan untuk mencari sumber gelombang.
Untunglah Conan sudah lebih dulu mengakhiri sambungan teleponnya.
Dan dari gerak-gerik dan percakapan komunikasi para awak kapal, Conan jadi mengetahui informasi penting tentang keberadaan mata-mata negara asing yang memiliki nama kode X di dalam kapal Aegis.
Tidak sampai di situ, saat tersesat di dalam kapal, Conan dan Ran mendapati beberapa awak kapal tengah kebingungan berembuk mengenai sepotong lengan mayat yang ditemukan saat membersihkan filter pompa drainase.
Dari tanda pangkat pada seragamnya, lengan mayat tersebut diduga milik anggota pasukan bela diri dengan pangkat letnan satu.
Conan dan Ran menawarkan bantuan penyelidikan dengan memperkenalkan detektif Kogoro.
Conan juga tidak lupa menghubungi Heiji dan meminta bantuannya menyelidiki sisa mayat si pemilik lengan yang diperkirakan hanyut di perairan Maizuru.
Untuk menentukan pemilik lengan mayat korban pembunuhan atau kecelakaan, kapten kapal Tateishi pun mengundang Inspektur Megure beserta jajarannya juga para penjaga pantai Wakasa, ke kapal Aegis guna memulai penyelidikan.
Lantas seperti apa kelanjutan kasus yang saling menjalin tanpa diketahui siapa pelaku siapa korban ini? Simak selengkapnya dalam komik Detektif Conan Movie: Private Eye in the Distant Sea yang bisa kamu dapatkan di Gramedia.com.
Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.