Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Forex atau Saham? Ketahui Perbedaannya untuk Memulai Investasi

Kompas.com - 03/11/2021, 18:05 WIB
Sumber foto: Pexels
Rujukan artikel ini:
Smart Trader Rich Investor
Pengarang: Ellen May
|
Editor Almira Rahma Natasya

Menurut kalian apakah semboyan ‘hemat pangkal kaya’ masih relevan?

Ya, berhemat itu penting, namun masih kalah untung dengan berinvestasi yang mencakup manfaat, pendapatan, dan pengembangan aset.

Masyarakat saat ini mulai sadar tentang pentingnya mengelola keuangan jangka panjang seperti berinvestasi.

Dalam mengelola keuangan, kita tak cukup hanya dengan menabung uang kita di bank.

Dengan berinvestasi, uang kita berputar dan tidak terancam inflasi.

Kebebasan finansial menjadi target pada usia produktif, kita dapat memenuhi kebutuhan atau gaya hidup yang diinginkan dengan memanfaatkan passive income.

Masyarakat menginvestasikan harta mereka untuk berbagai tujuan, seperti ingin memperoleh tambahan penghasilan, ingin uangnya aman tidak dimakan inflasi, hingga persiapan pensiun.

Di samping itu, berinvestasi bisa menjadi jalan untuk mempersiapkan uang darurat jika kita mengalami masalah.

Masyarakat saat ini cenderung berinvestasi di instrumen dengan likuiditas tinggi dibanding masyarakat zaman dulu.

Ada banyak bentuk instrumen untuk berinvestasi di pasar modal diantaranya saham, obligasi, waran, reksa dana, dan lain-lain.

Sebagai pemula, kita cenderung bingung saat ingin memulai berinvestasi namun tak tahu mulai melangkah dari mana.

Selain pentingnya mengenali langkah memilih instrumen, membuka rekening investasi, dan memilih sekuritas, kita juga dihadapkan pada pilihan memilih antara forex atau saham.

Apa Itu Forex dan Saham?

Singkatnya, forex merupakan kependekan dari foreign exchange yang merupakan transaksi jual mata uang asing dengan mendatangkan keuntungan untuk bidang perdagangan atau pariwisata.

Dalam forex, tujuan utamanya adalah mendapatkan keuntungan selisih pergerakan harga, sama dengan trading saham jangka pendek.

Sedangkan saham adalah bukti kepemilikan kita atas suatu perusahaan, pada awalnya berbentuk surat fisik.

Namun saat ini saham sudah berbentuk online yang kini dapat dicek portofolio kepemilikannya melalui Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes) dengan mengakses situsnya.

Apa Perbedaan Saham dan Forex?

Ellen May dalam bukunya “Smart Trader Rich Investor: Panduan Sukses Investasi Saham Bagi Pemula” mengemukakan perbedaan antara forex dan saham, di antaranya:

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

1. Kapitalisasi

Aspek kapitalisasi forex tidak terbatas dan sangat besar, likuiditasnya sangat tinggi karena ditransaksikan di seluruh dunia.

Pasar forex memiliki kapitalisasi dan likuiditas paling besar di dunia bila dibandingkan dengan pasar saham.


Baca juga: Review Buku Investasi Saham ala Swing Trader Dunia


2. Likuiditas

Perbandingannya seperti ini, jika nilai transaksi saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) berkisar Rp 4-7 triliun/hari, pasar forex dunia memiliki nilai transaksi berkisar USD 3,5 triliun.

Hal ini menunjukkan bahwa pasar forex ribuan kali lipat lebih likuid daripada pasar saham dalam negeri.

3. Waktu Perdagangan Bursa

Pasar forex buka satu hari penuh mulai hari Minggu pukul 14:00 Eastern Standard Time (EST) hingga Jumat pukul 16:00 EST.

Sedangkan bursa saham dalam negeri buka hanya pada hari kerja bursa yaitu hari Senin sampai dengan Jumat, dari jam 9 pagi sampai pukul 3 sore, itu pun belum dipotong jam istirahat siang.

4. Pergerakan Harga

Pergerakan harga forex memberi keuntungan dua arah yaitu transaksi “long” dan “short”.

Dalam pasar forex, meski tren harga sedang turun tetap bisa memanfaatkan trading/short selling, yakni menjual dulu meski tak ada barang, baru kemudian membeli ketika harga turun.

Sedangkan di bursa saham keuntungan hanya diperoleh ketika harga saham naik, yaitu dengan melakukan transaksi beli saham dan menjualnya pada harga lebih mahal.

Namun ketika harga saham turun, trader saham tidak bisa melakukan short sale, sebagai penggantinya bisa melakukan “buy on weakness”.

Bagi investor pemula, semua istilah, persamaan, perbedaan, dan cara kerja terkait instrumen investasi mungkin terdengar kompleks.

Buku Smart Trader Rich Investor: Panduan Sukses Investasi Saham Bagi Pemula bisa menjadi amunisi awal untuk calon investor sebelum terjun ke dunia investasi.

Paparan dalam buku ini begitu lengkap, dari dasar pengertian investasi sampai ke risiko instrumen investasi.

Selain materinya komprehensif, buku ini juga terbilang unik karena disisipi dengan komik-komik ilustrasi dalam menggambarkan pengertian tertentu.

Di samping itu juga, buku ini memberikan pemahaman tentang mitos dan fakta soal investasi yang berkaitan dengan kekeliruan anggapan yang beredar.

Selain keempat sisi perbedaan di atas, Ellen juga menjelaskan soal perbedaan forex dan saham di ranah pengaruh, ruang lingkup, dan risiko.

Penasaran dan ingin tahu lebih lanjut? Ayo, segera dapatkan buku “Smart Trader Rich Investor: Panduan Sukses Investasi Saham Bagi Pemula”di Gramedia.com!

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau