Dimana kamu melihat dirimu 5 tahun, 10 tahun ke depan?
Pertanyaan ini banyak kamu temui ketika sedang menghadapi interview pekerjaan.
Yang perlu kamu tahu adalah jawaban dari pertanyaan itu tidak selalu to the point atau langsung pada intinya.
Mengapa? Karena dunia kerja sekarang ini terus berubah sehingga tantangan dan ekspektasi juga berubah seiring permintaan.
Ada banyak cara untuk mengembangkan karir di zaman sekarang dan kamu juga harus mengetahui apa yang dibutuhkan untuk mengembangkan karir.
Salah satunya adalah memahami soft skill dan hard skill apa saja yang kamu butuhkan dalam pekerjaanmu.
Dalam artikel kali ini, berikut contoh soft skill dan hard skill serta bagaimana kamu bisa menggunakan ini untuk mengembangkan karir hingga mencapai kesuksesan.
Apa Sebenarnya yang Dimaksud dengan Hard Skill?
Di dalam hard skill, kita mengenal keterampilan teknis yang diperoleh baik itu melalui pendidikan formal di bangku sekolah atau universitas maupun pendidikan informal seperti kursus di luar sekolah maupun training yang diberikan di dalam perusahaan.
Kemampuan inilah yang nanti akan kita pergunakan di dalam pekerjaan kita.
Untuk gambaran mudahnya, mari kita lihat contoh di bawah ini.
Contoh Hard Skill
Mari kita bersama-sama melakukan analisa hard skill melalui contoh.
Ada seorang karyawan bagian penjualan, lulus dari SMK jurusan penjualan dan pemasaran. Pendidikan informal yang pernah ia lakukan adalah ursus bahasa Inggris dan kursus komputer.
Pengalaman kerja, pengetahuan tentang produk, termasuk juga daftar konsumen yang dia miliki telah melengkapi hard skill yang dimiliki Arif.
Begitu pula pengenalan terhadap program baru di kantor juga merupakan bagian dari hard skill yang diperlukan untuk mengerjakan pekerjaan.
Apa Sebenarnya yang Dimaksud dengan Soft Skill?
Jika hard skill mencakup kemampuan teknis agar kamu bisa mengerjakan pekerjaanmu yang didapatkan dari pendidikan baik formal maupun informal, sedangkan soft skill adalah kemampuan pribadi, sifat karakter, perilaku, dan bagaimana kamu bisa berhubungan dengan orang lain.
Mengapa disebut soft skill? Kemampuan ini disebut soft skill karena sulit diukur.
Semakin tinggi posisi seseorang, soft skill yang dibutuhkan semakin banyak dan semakin kompleks.
Sama seperti hard skill, soft skill juga bisa dipelajari.
Contoh Soft Skill
Seorang karyawan tenaga penjualan, selain mahir dalam berjualan dan mempunyai daftar pelanggan yang banyak, ia juga ramah dan luwes dalam mengembangkan jaringannya.
Dia juga mampu bekerja sama di dalam tim dan tidak tersinggung jika diberikan kritik.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Hal ini yang menjadikan karyawan tersebut disukai baik oleh temannya, juga pelanggannya.
Jika kamu perhatikan di atas, kata-kata yang diberikan garis bawah adalah merupakan soft skill.
Hard Skill dan Soft Skill, Keduanya Penting untuk Pengembangan Karir
Hard skill diperlukan untuk memasuki dunia pekerjaan, melakukan pekerjaan dan menghadapi tantangan secara profesional.
Sementara soft skill menggambarkan kualifikasi seseorang yang memengaruhi area interpersonal.
Keduanya sama-sama penting dan bisa kamu gunakan untuk mengembangkan karir dengan berdasar deskripsi pekerjaan kamu sekarang yang bisa kamu minta ke bagian HRD.
Jika semisal kamu sudah 100% menguasai kemampuan yang dibutuhkan, kamu bisa melihat deskripsi pekerjaan level di atas kamu dan berusaha lah untuk mengasah kemampuan yang belum kamu miliki.
Berbekal dari daftar kemampuan tadi, kamu juga bisa mencoba mengajukan promosi atau meminta tanggung jawab yang lebih lagi di posisi kamu sekarang, sebagai persiapan posisi yang lebih tinggi jika sudah dibutuhkan.
Ada banyak pelatihan bagus untuk meningkatkan hard skill maupun soft skill yang bisa kamu ikuti, bergantung pada profesi apa yang sedang kamu tekuni sekarang.
Bentuk yang lebih hemat yang semua orang pasti mampu adalah belajar otodidak melalui buku.
Salah satu buku yang bisa membantu mencapai kesuksesan dalam pekerjaan adalah buku Public Speaking for Success yang ditulis oleh dua orang trainer motivator terkenal di Indonesia, yaitu Haryanto Kandani dan Harry Victor.
Kemampuan berbicara di depan banyak orang bisa memberikan nilai tambah buat kamu.
Pribadi yang menguasai public speaking skill memberikan kesan pintar dan punya percaya diri.
Dengan begitu kamu bisa membangun citra diri dengan baik sehingga jika ada kesempatan atau tugas dan proyek, atasan kamu tidak segan untuk memilih kamu berbicara di depan klien.
Investasi terbesar bukan saat seseorang membeli properti, membeli dolar, atau apa pun yang berbentuk kebendaan.
Namun, investasi terbesar adalah ketika kita mau terus belajar.
Banyak CEO dunia yang mengadopsi cara belajar otodidak dari buku, misalnya saja Elon Musk yang ide-ide usahanya banyak berasal dari buku yang dia baca.
Jadi, jangan segan untuk meningkatkan pengetahuan dan menambah kemampuan baru yang merupakan investasi berharga dalam kehidupan lewat buku Public Speaking for Succes yang bisa kamu dapatkan di Gramedia.com.
Jangan lupa untuk terus menerus berlatih, karena jika kamu menginginkan soft skill tertentu, kamu harus terus mengasahnya dan ini adalah proses yang panjang.
Dapatkan gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Klik di sini untuk dapatkan vouchernya.