Review Buku Mindset Karya dari Carol S. Dweck

Lihat Foto
Sumber Foto : Canva
Rujukan artikel ini:
Mindset
Pengarang: Carol S. Dweck, Ph.d.
Penulis Renny Novita
|
Editor: Ratih Widiastuty

Banyak teori yang mengungkapkan perbedaan antara orang yang berhasil di dalam hidupnya dengan orang yang merasa gagal.

Carol S.Dweck, seorang profesor psikologi di Universitas Stanford mengungkapkan bahwa ada kekuatan dari sebuah keyakinan, lewat bukunya yang berjudul Mindset.

Ini bisa saja keyakinan yang sebenarnya kita sadari atau tidak sadari, tapi dari keyakinan ini memengaruhi apa yang kita inginkan dan apakah kita berhasil memperolehnya.

Di dalam buku ini juga telah membuktikan bagaimana ketika seseorang mengubah pandangannya akan sesuatu, bahkan yang paling sederhana sekalipun, mampu mempunyai efek yang besar dalam hidupnya.

Apa Itu Mindset?

Sebuah ilustrasi di bawah ini menggambarkan tentang apa yang dinamakan mindset itu sendiri.

Dimulai pada perusahaan A yang menerapkan sistem baru, yang dinilai lebih efektif.

Semua karyawan diharuskan untuk mempelajari dan beradaptasi dengan sistem yang baru.

Ada dua reaksi karyawan yang muncul, kelompok yang pertama bersemangat dan memandang ini sebagai tantangan baru.

Walau awalnya sulit dan menemui kegagalan, mereka tetap mencoba sampai bisa.

Kelompok yang kedua merasa sistem baru ini menjadi sebuah beban.

Mereka menganggap tidak ada yang salah dengan sistem lama dan tidak memahami mengapa harus menyusahkan diri dengan mengadopsi sistem baru.

Ketika gagal mencoba, mereka berpendapat kalau mereka tidak berbakat di situ dan menganggap sistem baru hanya dirancang untuk kaum muda saja.

Nah, apakah kalian sudah dapat menyimpulkan apa itu mindset dari ilustrasi di atas?

Mindset atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai pola pikir dan menurut penjelasan KBBI adalah kerangka berpikir.

Menurut Cambridge Dictionary jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, mindset adalah cara seseorang berpikir dan opini-opini mereka.

Dua Tipe Mindset

Carol S.Dweck di dalam buku Mindset ini menjelaskan ada dua tipe pola pikir yang berbeda di dalam menghadapi permasalahan kehidupan.

Yang pertama adalah fixed mindset (pola pikir tetap) dan yang kedua adalah growth mindset (pola pikir berkembang).

Dari ilustrasi di awal, kelompok pertama adalah mereka dengan growth mindset, sementara kelompok kedua adalah mereka dengan fixed mindset.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Seseorang dengan fixed mindset mempunyai kecenderungan untuk mengkhawatirkan pendapat orang lain.

Mereka percaya bahwa mereka perlu membuktikan diri mereka apakah itu terkait tingkat kepintaran, kepribadian dan karakter, yang mereka yakini menjadi kualitas dasar seseorang.

Akibatnya mereka takut terlihat bodoh, tidak menyukai kegagalan dan kritik, serta merasa terancam jika melihat orang lain lebih dari mereka.

Kegagalan bagi mereka adalah sesuatu yang menakutkan dan pada akhirnya mereka menyalahkan diri sendiri, membuat alasan seperti, “kalau saja aku begini, pasti hasilnya begitu”, dan terus larut dalam pemikiran tersebut.

Walaupun mungkin sebenarnya kegagalan terjadi karena usaha mereka yang kurang, orang dengan fixed mindset menganggap usaha hanya untuk orang yang punya kekurangan.

Karena mereka berpikir sudah mempunyai kualitas dasar yang baik, akhirnya tidak berupaya maksimal karena merasa diri sudah lebih baik dari yang lain.

Sementara orang dengan growth mindset berpikir bahwa kegagalan adalah upaya mereka untuk belajar dan mencoba lagi.

Mereka mencoba memperbaiki diri sendiri, mencoba cara lain dan terus berusaha sampai berhasil, karena mereka menganggap kegagalan adalah hal yang bisa dialami semua orang, dan mereka juga tidak mempedulikan apa pandangan orang tentang mereka.

Orang dengan growth mindset meyakini bahwa semua orang apapun kondisinya mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi sukses.

Pemikiran growth mindset meyakini bahwa kualitas dasar seseorang seperti kepintaran, kepribadian, dan karakter adalah hal-hal yang bisa seseorang kembangkan melalui usaha, strateg,i dan bantuan dari orang lain.

Hal ini juga didukung oleh pernyataan Gilbert Gottlieb, seorang neurologis terkenal, bahwa tidak hanya gen dan lingkungan saling bekerja sama ketika kita tumbuh berkembang, tapi juga gen membutuhkan input dari lingkungan agar dapat bekerja optimal.

Dengan kata lain, kualitas dasar hanyalah sebagai titik awal tapi yang menentukan kesuksesan seseorang adalah pengalaman, latihan, dan usaha mereka.

Jika kamu mempunyai kualitas dasar yang sudah baik tetapi tidak tahu cara memaksimalkannya karena terhalang fixed mindset yang kamu adopsi, bisa jadi orang yang kualitas dan kemampuannya lebih rendah tapi punya growth mindset lah yang akan lebih sukses dari kamu.

Fixed Mindset atau Growth Mindset, Mana yang Kamu Pilih?

Buku Mindset karya Carol S.Dweck telah berhasil menjelaskan darimana asal mindset yang kamu miliki ini, pengaruh apa yang terjadi dalam kehidupanmu ketika mengadopsi salah satu mindset, serta upaya apa saja untuk memperoleh growth mindset.

Buku ini juga sekaligus menegaskan bahwa kegagalan dan keberhasilan hanyalah sebuah perspektif dalam pikiran, tapi yang terpenting adalah bagaimana kamu bereaksi dan mengambil tindakan sesudahnya.

Jad,i apakah kamu tim fixed mindset atau growth mindset?

Apapun itu, kamu masih mempunyai kesempatan untuk berubah dan terus menjadi lebih baik selama kamu masih bernapas di dunia.

Oleh karena itu, jangan lewatkanuntuk membaca buku best seller karya Carol S.Dweck ini yang berjudul Mindset.

Rasakan perubahannya dalam hidupmu, dimulai dengan satu langkah kecil yaitu memesan buku ini di Gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, borong semua buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.










TAG:

Terkini
Lihat Semua
Jelajahi