Feasibility study adalah metode dalam analisis studi untuk menilai kualitas dari aspek-aspek penting dalam sebuah proyek atau bisnis.
Jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia, feasibility study disebut sebagai studi kelayakan.
Dalam dunia bisnis, feasibility study memiliki peran sebagai metrik untuk mengukur keberhasilan berdasarkan profit yang diperoleh untuk kebutuhan investasi.
Metode feasibility study sendiri adalah bagian dari manajemen keuangan perusahaan yang bisa membantu menentukan langkah bisnis ke depannya.
Feasibility study dibutuhkan bagi setiap tim dalam menilai kelayakan sebuah proyek dan seluruh sumber daya manusia serta logistik yang telah disiapkan.
Dengan dilakukannya feasibility study ini, diharapkan bisa menilai serta menganalisis kelayakan suatu bisnis atau proyek ketika akan dijalankan.
Feasibility study amatlah penting untuk perusahaan sebab bisa membantu memberitahu persepsi mengenai apa saja keuntungan yang akan diterima dari proyek tersebut.
Timing yang tepat bagi perusahaan melakukan metode feasibility study adalah saat di awal proyek dimulai, khususnya ketika tahap desain perencanaan.
Bagi perusahaan besar, feasibility study dijalankan untuk mengevaluasi serta menguji kekuatan dan kelemahan dari sebuah proyek secara faktual.
Lalu, apa sebenarnya deskripsi lengkap dari feasibility study itu sendiri? Cari tahu jawabannya berikut ini.
Apa Itu Feasibility Study?
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, feasibility study merupakan metode analisis yang dilakukan secara mendetail untuk menilai kelayakan sebuah bisnis.
Studi ini akan dilakukan di awal berjalannya sebuah proyek, yakni ketika tahap desain fase perencanaan.
Biasanya, perusahaan atau merek ternama melakukan metode feasibility study untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan sebuah proyek.
Tidak cuma itu, hasil dari feasibility study dapat digunakan pula untuk melihat risiko dan peluang, kebutuhan sumber daya, dan kesempatan untuk berhasil.
Dalam praktiknya, analisis kelayakan proyek ini akan melibatkan pertimbangan dari beberapa aspek seperti ekonomi, teknis, penjadwalan, serta hukum.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Secara lebih mendalam, feasibility study akan mencakup analisis cash flow dan penilaian risiko, termasuk risiko operasional yang bisa menghambat berjalannya bisnis.
Jenis-Jenis Feasibility Study
1. Economic Feasibility
Economic feasibility biasanya akan melibatkan penelitian yang berhubungan dengan biaya manfaat proyek untuk membantu perusahaan menilai kelayakan proyek sebelum dana yang ada dialokasikan.
Hasil analisis bisa membantu pengambil keputusan dalam menentukan manfaat keuangan positif yang akan diberikan kepada perusahaan sesudah proyek rampung.
2. Operational Feasibility
Operational feasibility akan mencakup studi yang menentukan serta menganalisis apakah kebutuhan perusahaan bisa terpenuhi lewat menjalankan sebuah proyek.
Operational feasibility pun bisa dimanfaatkan untuk memverifikasi jika rencana proyek memenuhi syarat untuk diidentifikasi dalam tahap analisis pengembangan bisnis.
3. Technical Feasibility
Technical feasibility berfokus pada sumber daya teknis yang tersedia bagi perusahaan.
Analisis ini bisa membantu perusahaan untuk mengetahui apakah sumber daya teknisnya akan mencukupi serta apakah tim teknis bisa mengganti ide menjadi sistem kerja.
Technical feasibility akan mencakup evaluasi software, hardware, dan syarat-syarat teknis lainnya.
4. Legal Feasibility
Legal feasibility dimanfaatkan untuk mengevaluasi apakah ada bagian dari proyek yang melanggar persyaratan hukum.
Contohnya sebuah perusahaan akan mendirikan gedung perkantoran baru di lokasi tertentu, maka studi legal feasibility dapat menunjukkan jika lokasi yang ditentukan perusahaan tidak sesuai dengan jenis bisnisnya.
Memahami feasibility study akan sangat membantu dalam menjalankan sebuah proyek atau bisnis baru agar dapat terhindar dari risiko yang bisa merugikan.
Sama halnya dengan bisnis, memilih instrumen investasi pun harus jeli dan cermat sebelum menentukannya.
Buku 7 Rahasia Sukses Berinvestasi ala Warren Buffet: Panduan Sederhana untuk Pemula akan membahas kebiasaan yang perlu diadopsi untuk bisa berinvestasi seperti Warren Buffet, dan mempersiapkan pembaca untuk melakukan perjalanan seumur hidup dalam membangun kekayaan.
Marry Buffet dan Sean Seah mendorong pembaca untuk mengikuti aturan pertama Warren Buffet dalam berinvestasi: “Jangan Pernah Rugi”, dan menerangkan tiga langkah penting yang secara signifikan menurunkan risiko, yaitu pilih saham bagus dengan risiko rendah, beli saham saat harga bagus dengan margin keamanan, dan diversifikasi saham ke dalam beberapa keranjang.
Buku ini pun dilengkapi pula dengan kuesioner, bagan, dan grafik yang akan membantu menjelaskan teknik dan kebiasaan berinvestasi secara sederhana.
Bukunya dapat langsung dipesan dan dibeli lewat Gramedia.com.