Terdapat banyak stereotipe, mitos, dan kesalahpahaman tentang kaum introver, termasuk bahwa mereka adalah orang-orang yang penakut, malu, depresi, antisosial, canggung, tidak berenergi, sukar didekati, tidak ramah, atau sekedar aneh dan tidak kompeten secara sosial.
Kenyataannya, kaum introver bisa sukar dibedakan dari kaum ekstrover.
Perbedaannya terletak pada baterai sosial mereka.
Kaum ekstrover menjadi bersemangat dengan melakukan interaksi sosial, sedangkan bagi kaum introver itu hanya menguras energi mereka.
Untuk mengisi ulang baterai sosial, mereka membutuhkan waktu untuk menyendiri.
Tidak semua introver memiliki sifat yang sama.
Ada empat tipe introver: tipe sosial (social) yang lebih memilih bersosialisasi dalam kelompok kecil, bahkan hanya dengan satu orang; tipe berpikir (thinking) yang suka merenung dan tidak mudah berbagi pikiran; tipe cemas (anxious) yang cenderung cemas secara sosial atau gugup; dan tipe terkendali (restrained) yang secara alamiah lebih pendiam, tertutup, dan mandiri.
Kaum introver dapat tergolong ke dalam salah satu tipe, atau bahkan campuran dari keempat tipe tersebut; menyesuaikan tipe yang ditunjukan terhadap situasi yang dihadapi.
Kiat Bertahan Kaum Introver dalam Sebuah Pesta
Kaum introver dapat bertahan dan berkembang dalam lingkungan pesta jika bisa memanfaatkan sejumlah “alat bantu” untuk digunakan kapan pun mereka mau.
Kiat pertama adalah mengambil sebuah peran yang Anda lakukan selama acara berlangsung untuk menaruh fokus dan arah yang baru dan mengalihkan perhatian Anda untuk menghemat energi.
Jika tidak ada peran yang tersedia, ciptakan dan gunakan peran tersebut kapan pun Anda merasa lelah atau ketika butuh waktu istirahat dari riuhnya acara.
Tidak ada yang salah dengan pergi ke tempat persembunyian ketika Anda merasa kewalahan akan berbagai hal.
Kamar mandi bisa menjadi salah satu tempat persembunyian Anda—segera ambil waktu sejenak untuk mengisi ulang energi Anda sebelum Anda benar-benar kelelahan.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Dengan begitu, Anda bisa kembali ke dalam pesta dengan kondisi sedikit lebih segar.
Kedua, dalam suatu pesta, sadarilah Anda bukan satu-satunya introver yang hadir atau satu-satunya yang mengalami kesulitan.
Carilah orang lain yang sedang menyendiri di sudut ruangan atau yang terasing dari percakapan, lalu berinteraksilah dengan mereka.
Lakukan perbincangan dua arah dengan tenang yang mungkin lebih kalian nikmati bersama.
Jika memungkinkan, Anda dapat menghubungi mereka sebelum bertemu, baik secara daring ataupun dengan bertatap muka.
Mulailah perbincangan kecil dengan mereka sehingga Anda tidak kaku saat memasuki tempat pesta.
Selain itu, jangan lupa pelajari terlebih dahulu tempat yang Anda tuju dan kondisinya sehingga Anda siap dan mampu mengantisipasi satu atau dua hal.
Terakhir, susunlah sebuah rencana tentang bagaimana cara Anda meninggalkan pesta dan mengucapkan selamat tinggal—dengan kata lain, menyusun strategi-strategi keluar.
Anda dapat membuat beberapa alasan untuk meninggalkan percakapan individu (misalnya, “seseorang” memerlukan Anda di tempat lain atau Anda perlu membalas pesan atau panggilan telepon), serta memberi tahu pengada acara atau teman-teman kapan Anda berniat untuk pergi beserta alasannya begitu Anda sampai di lokasi pesta.
Untuk keluar dari percakapan individu, buatlah alasan untuk pergi ke kamar mandi atau gunakan seorang “pion” yang Anda tarik ke dalam obrolan.
Kemudian, pergilah diam-diam setelah teman atau orang yang dikenal tadi terbuai dalam perbincangan dengan lawan bicara Anda.
Selalu berperilaku sopan dan meminta izin terlebih dahulu alih-alih menyatakan maksud Anda dengan gamblang.
Ada banyak lagi kiat-kita yang bisa digunakan kaum introver agar selamat dari berisiknya dunia.
Dapatkan segera buku Panduan Keselamatan Sang Introver Agar Survive Di Dunia hanya di Gramedia.com.