Sebagai penonton, kita selalu larut dalam film-film yang diproduksi oleh Hollywood sebagai salah satu industri perfilman yang masih merajai, meskipun saat ini, berbagai platform dan kemunculan tren budaya-budaya pop baru sedikit menggeser popularitas film-film dari tanah Amerika.
Dari tahun ke tahun, cerita kehidupan para artis Hollywood juga masih sangat digemari oleh masyarakat.
Entah itu berupa gosip atau fakta, cerita kehidupan para artis Hollywood nyatanya hampir serupa dengan cerita-cerita di dalam film-film mereka.
Apalagi dengan semakin berkembangnya sosial media, setiap waktu para penggemar tetap ter-update dengan aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh selebriti idola mereka.
Jika kita membayangkan sosok Evelyn Hugo nyata dan hidup di masa kini, mungkin dia sudah memiliki jutaan followers di Instagram dan Twitter.
Mungkin juga saat ini dia sudah memiliki kanal Youtube yang berisi vlog-vlog a day in my life as Evelyn Hugo.
Ya, itulah Evelyn Hugo yang selalu ingin mempertahankan popularitasnya dan bersedia melakukan apapun demi tetap berada di puncak kemasyuran dan kemewahan.
Tapi, mengapa sosok selebriti seperti Evelyn Hugo yang digambarkan dalam novel Ketujuh Suami Evelyn Hugo (The Seven Husbands of Evelyn Hugo), memiliki polemik dalam berumah tangga sehingga harus menikah sebanyak tujuh kali?
Evelyn Hugo Sosok yang Ikonik dan Kontroversial
Begitu membaca beberapa lembar pertama novel Ketujuh Suami Evelyn Hugo, pembaca akan langsung melambung pada nama-nama besar aktris Hollywood seperti Marilyn Monroe, Elizabeth Taylor, Audrey Hepburn, Grace Kelly, hingga Vivian Leigh.
Kemiripan sosok Evelyn Hugo dengan deretan nama tersebut menjadikannya sebagai sosok yang ikonik dan kontroversial.
Taylor Jenkins Reid berhasil menggabungkan karakter beberapa aktris-aktris legend Hollywood untuk menciptakan karakter Evelyn Hugo.
Lahir dari keluarga yang miskin, Evelyn lantas bekerja keras agar bisa menaikkan derajatnya dengan cara-cara yang ia ketahui.
Dari mulai pernikahan di bawah umur yang dilakukannya bersama Ernie Diaz agar bisa pergi ke Hollywood, mengubah nama belakangnya agar tidak terdengar seperti keturunan Amerika Latin serta mengecat warna rambutnya menjadi pirang, menggoda bos besar Sunset Studios Ari Sullivan agar bisa mendapatkan peran yang ia inginkan, hingga menikahi pangeran Hollywood Don Adler agar karirnya sebagai bintang film selalu mulus.
Cara-cara yang dilakukan sebagian besar memanfaatkan sensualitas yang ia miliki tanpa sedikit pun adanya rasa penyesalan di dalam hidup Evelyn.
Dia percaya, bahwa kita harus gigih dan berani mengambil setiap peluang yang datang demi mewujudkan mimpi yang besar.
Manuver Politik dengan Pernikahan sebagai Upaya Bertahan Hidup
Seperti yang sudah tertera dengan gamblang di dalam judul, Evelyn memang melakukan manuver politik dengan pernikahan sebagai upaya bertahan hidup sebanyak tujuh kali.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Pernikahan pertamanya hanya menjadi alat agar Evelyn bisa kabur ke Hollywood demi mengejar mimpi-mimpinya supaya dapat hidup sejahtera.
Dengan suami keduanya, meskipun pada awalnya dilandasi oleh rasa cinta, tapi pernikahan tersebut juga menjadi alat agar popularitas Evelyn terus menanjak.
Hal tak terduga yang terjadi di dalam pernikahan keduanya adalah di sini Evelyn bertemu dengan sosok perempuan yang ia yakini sebagai cinta di dalam hidupnya.
Untuk menutupi hubungan yang pada saat itu dianggap masih tabu, Evelyn pun menikah untuk ketiga dan keempat kalinya, meskipun pada akhirnya hubungan diam-diam dengan sang kekasih gelap perempuannya dan juga pernikahan singkatnya juga kandas.
Dengan pernikahan kelimanya, Evelyn benar-benar membangun sebuah keluarga sekaligus menjalin kembali hubungan dengan sang kekasih gelap perempuan yang tak pernah bisa ia lupakan.
Pernikahan kelimanya sekaligus menjadi pernikahan terlama di dalam hidupnya walaupun pada akhirnya ia jugalah yang menghancurkan keluarganya sendiri.
Sedangkan dua pernikahannya yang terakhir menjadi penutup aksi manuver politik dengan pernikahan sekaligus membuka era paling tenang di dalam hidup Evelyn.
Meskipun banyak yang tidak suka dengan manuver politik dengan pernikahan yang dilakukan Evelyn dan terkesan ekstrem, tapi hal tersebut semata-mata ia lakukan untuk bertahan hidup dan popularitas yang telah ia raih.
Seperti yang dikatakan Evelyn bahwa ia hanya melakukan apa yang ia ketahui saja.
Ketujuh pernikahannya pun menjadi cara Evelyn untuk melindungi dirinya sendiri serta orang-orang yang ia cintai.
Selalu ada harga yang mahal untuk mempertahankan segalanya yang telah kita miliki di dalam hidup.
Dualitas Kehidupan Manusia
Di akhir cerita, banyak sekali fakta-fakta mengejutkan yang dipaparkan oleh Evelyn Hugo kepada Monique, jurnalis yang sengaja ia panggil sekaligus orang yang akan menulis buku biografinya kelak, termasuk hal yang sempat memunculkan kebencian di dalam hati Monique kepada Evelyn.
Disadari maupun tidak, novel Ketujuh Suami Evelyn Hugo akan membuat kita memahami dualitas kehidupan manusia, bahwa manusia tidak selamanya benar dan tidak selamanya salah, bahwa manusia tidak selamanya menang dan tidak selamanya kalah, bahwa manusia tidak selamanya kuat dan tidak selamanya lemah.
Pun ketika Evelyn memaparkan cerita sosok cinta di dalam hidupnya, hal itu membuat kita tersadar bahwa kita tidak memiliki kendali dengan siapa kita akan jatuh cinta, tapi kita selalu bisa mengendalikan cara-cara terbaik untuk bertahan hidup.
Pada akhirnya, kita jugalah yang akan menuai hasil dari setiap perbuatan yang kita lakukan.
Oleh karena itu, hiduplah sebaik-baiknya sebagai manusia dengan segala hitam dan putihnya.
Baca dan dapatkan segera novel Ketujuh Suami Evelyn Hugo di Gramedia.com.