Di era Industry 4.0 dan Society 5.0, persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat.
Maka dari itu, brand perlu strategi yang berkelanjutan untuk tetap relevan dan dicintai oleh konsumen.
Di sini akan dijelaskan panduan yang dapat diaplikasikan oleh siapa saja untuk membangun brand yang tak lekang oleh zaman.
Salah satu pendekatan kunci dalam strategi ini adalah soft selling yang memfokuskan pada menyentuh hati konsumen dengan cara yang berbeda dan lebih mendalam.
Emotional Branding: Membangun Koneksi dengan Konsumen
Pendekatan pertama dalam soft selling adalah emotional branding, di mana brand tidak hanya menyentuh hati konsumen tetapi juga melibatkan mereka dalam pengembangan brand itu sendiri demi keberhasilan brand tersebut.
Di zaman modern, konsumen memiliki kebutuhan untuk aktualisasi diri dan ingin dilibatkan secara emosional dengan brand yang mereka cintai.
Brand yang mampu mengeksplorasi ide, passion, dan antusiasme konsumen dalam proses pengembangan brand akan menciptakan koneksi yang lebih dalam.
Hal ini akan membantu brand membangun hubungan yang berarti dengan konsumen sehingga mereka merasa dihargai dan memiliki peran penting dalam perjalanan brand tersebut.
Think All Sides the Box®️: Berinovasi untuk Keberlanjutan dan Kekompakan
Think All Sides the Box®️ berarti pemilik brand harus berpikir di luar batas konvensional untuk menciptakan terobosan dan inovasi yang berkelanjutan.
Selain itu, brand juga harus fokus pada keberlanjutan dan "togetherness" (kebersamaan), yang berarti ini melibatkan seluruh pemangku kepentingan, seperti konsumen, karyawan, dan mitra bisnis, dalam proses pengambilan keputusan dan pengembangan brand.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Ketika semua pihak merasa terlibat dan berkontribusi, brand akan lebih mampu mencapai keberhasilan jangka panjang dan membangun hubungan yang erat dengan konsumen.
Branding Nol Rupiah: Dari Pelanggan Setia Menjadi Promotor Sukarela
Salah satu keunikan soft selling adalah pendekatan "Branding Nol Rupiah", di mana brand yang benar-benar dicintai oleh konsumen akan mampu mendapatkan promosi secara sukarela dari pelanggan setia.
Ketika brand berhasil menyentuh hati konsumen dan melibatkan mereka dalam pengembangan brand, konsumen dengan senang hati berbagi cerita tentang pengalaman mereka dengan brand tersebut kepada orang lain.
Sehingga brand tidak hanya mendapatkan eksposur lebih besar secara organik tetapi juga membangun kepercayaan dan kesetiaan dari calon konsumen baru.
Membangun brand yang tak lekang oleh zaman secara lebih lengkap bisa Anda temukan pada buku Branding Society 5.0 yang ditulis oleh Johan Alvin Khosuma dan Christofel Angelo, di mana terdapat HEROES Strategy© yang menawarkan pendekatan berbeda.
Dengan mengedepankan emotional branding, "think all sides the box®️", dan branding nol rupiah, brand dapat membangun hubungan yang lebih mendalam dengan konsumen dan menjadi brand yang dicintai dan diingat oleh masyarakat di era Society 5.0.
Dalam era Society 5.0, banyak brand yang belum tergali potensinya untuk menjadi brand yang diingat dan dicintai oleh konsumen.
Momen inilah yang harus dimanfaatkan oleh pemilik brand untuk menemukan esensi brand mereka dan membawa brand itu ke tingkat selanjutnya.
Apakah brand Anda salah satunya?
Pelajari lebih lengkap cara membangun brand pada buku Branding Society 5.0, dapatkan bukunya di toko Gramedia di seluruh Indonesia atau pada Shopee Official Elex Media Komputindo.