Dalam hidup ini, kita bergerak dalam skenario indah Sang Pencipta.
Meski begitu, ada hal yang bisa jadi terasa menyakitkan di hati, tapi ternyata itulah yang terbaik bagi diri.
Beberapa tahun yang lalu, saya pernah berada di posisi ini.
“Nggak mungkin bisa lolos seleksi CPNS jika tidak punya orang dalam dan uang banyak!”
Tak terkira sakitnya hati saat mendengar ujaran itu.
Semangat pun seketika meredup.
Ya, biarlah impian ini saya kubur dalam saja.
Namun kemudian, saya terkesiap dalam lamunan doa.
Apakah impian harus berujung seperti ini? Mati dalam lindasan rentetan kereta peluruh semangat?
Allah Swt., menolong hamba-Nya dengan cara yang luar biasa.
Hal-Hal yang Harus Dilakukan Saat Gagal Dalam Melakukan Sesuatu
Berikut beberapa hal yang perlu dilakukan ketika gagal menggapai impian:
1. Terus Berjuang
Jika berhenti berjuang menjadi pilihan kita, tentu tak akan terjadi hal-hal luar biasa dalam hidup ini.
Tentu tak akan ada lukis senyum di wajah orangtua saat impian kita tercapai.
Terus saja berjuang.
Terus saja layarkan impian.
Percayalah! Allah Swt., akan memberikan hasil sesuai usaha setiap hamba-Nya.
2. Terus Berdoa
Berjuang dan berdoa adalah kawan karib yang tidak bisa dipisahkan.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Berdoa tetap harus dilangitkan sembari berjuang dengan segenap daya upaya.
Tak ada doa yang sia-sia.
Waktu pengabulan doa bisa berbeda, sesuai dengan skenario terbaik dari Sang Maha.
Tugas kita sebagai hamba nan papa adalah jangan pernah berhenti berdoa.
Jangan pernah menghentikan curahan rahmat yang tertuju.
3. Membaca untuk Mengubah Pola Pikir
Menemukan bahan bacaan yang ternyata mampu membuka pola pikir adalah nikmat luar biasa.
Syukurlah, kini telah tersedia buku-buku self improvement beraneka rupa yang memberikan solusi atas problem yang terjadi.
Dari buku, kita bisa menyadari bahwa bukan kita seorang yang diterpa masalah.
Kita punya teman.
Kita punya orang lain yang telah berhasil keluar dari masalahnya.
Kita bisa mencontoh jalan yang ditempuhnya untuk kemudian menjadi solusi bagi kita.
Untukmu yang Pernah Patah
Jangan bersedih, kamu pernah terjatuh lebih keras dari ini, kamu pernah tenggelam lebih dalam dari ini, dan kamu pernah direndahkan lebih dari ini.
Yang lalu biarlah berlalu.
Biarkan masa lalu berada di tempatnya, dan jangan biarkan ia mengganggu masa depanmu.
Mengenang masa lalu bukan pembenaran untuk tak memperjuangkan masa depan.
Percayalah, seiring berjalannya waktu semua akan baik-baik saja.
Ingatlah pepatah lama yang menyejukkan setiap jiwa yang luka, “waktu menyembuhkan segalanya.”
Baca dan dapatkan buku Menunggu Itu Ada Seninya di Gramedia.com.