Baik pria maupun wanita, umat muslim harus tahu hukum mandi wajib dalam Islam.
Berbeda dengan mandi biasanya, ini adalah untuk membersihkan atau mensucikan diri dari hadas kecil dan hadas besar. Dalam praktiknya, ada perbedaan mandi wajib pria dan wanita.
Ini ditunjukan adanya hadits tentang perbedaan anjuran mandi wajib dan tata caranya bagi pria dan wanita.
Itulah sebabnya, hukum tentang mandi wajib ini perlu dipahami agar bisa dilakukan sesuai ilmu fiqih.
Hukum Mandi Wajib dalam Islam
Mandi wajib (juga dikenal sebagai "mandi besar" atau "mandi junub") adalah mandi yang wajib dilakukan oleh seorang muslim setelah melakukan hubungan suami istri atau setelah bersetubuh, atau setelah keluar mani baik saat tidur atau karena aktivitas seksual.
Mandi wajib juga harus dilakukan oleh seseorang yang telah mengalami mimpi basah, setelah memeluk agama Islam (masuk Islam), serta setelah menyentuh jenazah.
Dasar hukum mandi wajib dalam Islam berasal dari beberapa hadits Nabi Muhammad SAW dan juga ayat-ayat dalam Al-Qur'an.
Salah satu hadits yang menerangkan mengenai mandi wajib ini adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Aisyah radhiyallahu 'anha bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Apabila dua orang yang sudah menikah bersetubuh maka mandi wajib bagi keduanya" (HR. Muslim).
Adapun ayat dalam Al-Qur'an yang mengatur tentang mandi wajib adalah Surat Al-Maidah ayat 6 yang berbunyi seperti berikut ini:
"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, serta sapulah kepalamu dan (basuh) kaki kamu sampai dengan kedua mata kaki"
Kemudian, hadits ini dijelaskan oleh para ulama bahwa ini adalah perintah untuk mandi wajib bagi orang yang berhadats besar (junub).
Dalam Islam, mandi wajib merupakan bagian dari ibadah yang harus dilakukan oleh setiap muslim untuk menjaga kesucian dan kebersihan tubuh dan jiwa.
Selain itu, mandi wajib juga merupakan tanda ketaatan seorang muslim kepada Allah SWT serta menjadi syarat sahnya ibadah seperti shalat, puasa dan lain-lain.
Perbedaan Mandi Wajib Pria dan Wanita
Dalam agama Islam, mandi wajib merupakan salah satu bentuk ritual yang harus dilakukan oleh umat muslim dalam rangka membersihkan diri dari najis besar atau hadas besar seperti setelah bersetubuh atau setelah haid dan nifas bagi perempuan.
Dalam praktiknya, ada perbedaan mandi wajib pria dan wanita dari segi tata cara seperti berikut ini:
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
1. Niat
Pada saat akan mandi wajib, pria dan wanita harus berniat untuk membersihkan diri dari hadas besar. Niat mandi wajib ini dilafalkan sesuai dengan hal yang menyebabkan kamu harus mandi wajib seperti berikut ini:
- Niat mandi wajib karena keluar mani dan senggama adalah BISMILLAHI RAHMANI RAHIM NAWAITUL GHUSLA LIRAF’IL HADATSIL AKBAR MINAL JANABATI FARDLON LILLAHI TA’ALA
- Niat mandi wajib karena haid adalah BISMILLAHI RAHMANI RAHIM NAWAITUL GHUSLA LIRAF’IL HADATSIL AKBAR MINAL HAIDI FARDLON LILLAHI TA’ALA
- Niat mandi wajib karena nifas adalah BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM NAWAITU GHUSLA LIRAF’IL HADATSIL AKBAR MINAN NIFASI FARDLON LILLAHI TA’ALA
2. Menutup Aurat
Pada saat mandi wajib, pria dan wanita harus menutup auratnya.
Aurat pria adalah dari pusar hingga lutut, sedangkan aurat wanita adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan.
3. Mengucapkan Basmalah
Sebelum mandi wajib, pria dan wanita harus mengucapkan basmalah.
4. Urutan Membersihkan Bagian Tubuh
Pada saat mandi wajib, urutan membersihkan bagian tubuh pria dan wanita berbeda.
Pria harus memulai dari membersihkan kepala terlebih dahulu, kemudian badan, dan terakhir kaki.
Sedangkan wanita harus memulai dari membersihkan kaki terlebih dahulu, kemudian badan, dan terakhir kepala.
5. Metode Membersihkan Tubuh
Metode membersihkan tubuh juga berbeda antara pria dan wanita. Pada saat mandi wajib, pria harus mengusap bagian tubuhnya secara tuntas dengan air.
Sedangkan wanita harus memastikan air meresap ke seluruh rambutnya dan seluruh tubuhnya terkena air.
6. Jumlah Air yang Digunakan
Pria dan wanita juga memiliki jumlah air yang berbeda untuk mandi wajib.
Pria harus menggunakan minimal satu liter air untuk mandi wajib, sedangkan wanita harus menggunakan minimal tiga liter air untuk mandi wajib.
Demikianlah beberapa perbedaan mandi wajib pria dan wanita dalam agama Islam.
Namun, yang terpenting adalah niat dan kesungguhan dalam menjalankan ibadah tersebut dengan benar dan sesuai dengan ajaran agama.
Buku Ilmu Ushul Fiqih ini bisa kamu jadikan referensi mengetahui banyak hal tentang fiqih dalam Islam.
Termasuk tentang perbedaan mandi wajib pria dan wanita yang dibahas secara komprehensif dan sistematis dan gaya bahasa yang mudah dicerna pembaca.
Buku ini bisa kamu pesan dan beli di Gramedia.com!