Selain terkenal dengan banyaknya destinasi wisata menarik, Bali juga terkenal dengan banyak wisata kuliner yang wajib kamu cicipi.
Selain banyak masakan yang enak, Bali juga terkenal dengan banyaknya minuman khas yang memiliki banyak rasa yang unik dan nikmat.
Ada banyak sekali minuman yang bisa kamu coba saat berkunjung ke Bali.
Dengan hawa pantai yang gerah, kebanyakan minuman khas Bali ini adalah minuman es yang pasti bikin segar.
Selain masalah rasa, minuman khas Bali ini juga terkenal karena memiliki banyak manfaat kesehatan yang sangat baik.
Memang dari beberapa bahan minuman yang dijajakan masih menggunakan bahan-bahan tradisional dan alami.
Bahan atau campuran bebas bahan kimia ini juga akan meningkatkan cita rasa minuman khas Bali.
Apa saja minuman khas Bali yang harus kamu coba? Simak rekomendasinya di sini, ya!
Minuman Khas Bali
1. Es Daluman
Salah satu minuman khas Bali yang tidak boleh dilewatkan saat datang ke Bali adalah Es Daluman.
Es daluman sebenarnya mirip dengan es cincau pada umumnya, namun yang membedakan adalah santan yang digunakan terbuat dari kelapa yang dibakar terlebih dahulu, serta ada tambahan kolang-kaling dan juga sirup merah.
Dengan tambahan es batu, pastinya es ini siap menyegarkan tenggorokan kamu sehingga cocok untuk menemani aktivitas kamu seharian.
2. Jamu Loloh
Dalam bahasa kromo Bali, loloh berarti jamu.
Minuman ini berbeda dengan jamu yang biasa ditemukan di berbagai wilayah Indonesia karena loloh memiliki rasa manis, pedas, asam, dan asin yang berpadu menjadi satu.
Terkadang orang juga mencampurkan minuman ini dengan daun cemcem.
Beberapa orang mengklaim bahwa jamu loloh dapat membantu melancarkan pencernaan, menurunkan tekanan darah, dan baik untuk ibu menyusui.
3. Bir Asam
Meski namanya bir asam, namun ini bukanlah minuman beralkhohol.
Minuman ini bahkan tidak mengandung alkohol karena rasa segarnya berasal dari perpaduan kelapa muda dan lemon.
Dari perpaduan itu, kamu akan merasakan kenikmatan minuman dengan rasa manis, sejuk yang pastinya sangat cocok untuk dicoba saat cuaca sedang panas-panasnya.
4. Es Kopyor
Kamu mungkin sudah tidak asing lagi dengan minuman yang satu ini.
Es kopyor terbuat dari bahan utama yaitu kelapa koyor yang memiliki daging buah yang lembut meski usia buahnya sudah tua, kemudian ditambah sirup, agar-agar, dan es batu untuk menambah kenikmatan.
Minuman ini tentunya cocok sekali diminum di cuaca yang panas.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Tentu saja kesegaran kelapa pilihan ini akan membuat kamu ketagihan untuk mencoba lagi dan lagi.
5. Es Tambring
Es tambring merupakan minuman yang menyerupai kopyor.
Namun, yang membedakan dan membuatnya unik adalah karena ada tambahan putih telur ayam di dalamnya.
Putih telur ini diolah dengan gula pasir dan asam jawa untuk dijadikan sirup.
Meski menggunakan campuran putih telur pada sirupnya, es tambring ini sama sekali tidak terasa amis justru akan terasa segar.
6. Kopi Khas Bali
Tidak kalah dengan kopi yang di pasaran pada umumnya, kopi Bali juga terkenal dengan ciri khas rasanya.
Menggunakan proses sangrai manual dan menggunakan alat yang tradisional sehingga membuat kopi khas Bali ini memiliki cita rasa yang unik.
Kamu bisa menemukan olahan minuman khas Bali ini di pusat oleh-oleh atau mengunjungi langsung industri kopi Bali untuk mendapatkan harga yang lebih murah.
7. Es Ancruk
Es ancruk merupakan campuran kolak pisang, bubur ketan atau injin, bubur sagu mutiara, bubur sum-sum, agar-agar, santan dan es serut.
Selain itu, komponen utama yang tidak boleh kamu abaikan adalah ancruk atau candil, mirip dengan jenang di Jawa.
Karena tampilannya dan banyak isiannya, es ancruk menjadi salah satu minuman favorit saat bulan suci Ramadhan di Bali.
Itulah rekomendasi minuman khas Bali yang wajib kamu cicipi saat liburan di Pulau Dewata, terutama bagi kamu yang ingin berwisata kuliner.
Selain kamu bisa mencicipi segala aneka ragam kuliner yang ada di Bali, kamu juga bisa membaca-baca tentang kesenian yang ada di Bali.
Buku ini mencoba memberikan gambaran lengkap tentang divergensi seni rupa Bali dari masa prasejarah, awal munculnya agama Hindu dan Buddha, masa Bali klasik, masa kolonial, pengaruh pelukis akademik di Bali, sikap seniman Bali.
Dengan membaca buku Sejarah Seni Rupa Bali yang ditulis oleh Dr. Drs. I Ketut Supir, M.Hum.
Sebagian besar buku seni Bali yang ada berfokus pada masa kolonial dengan Pitamaha sebagai tonggak kebangkitan seni rupa Bali.
Dengan demikian, pembahasan seni rupa Bali tidak lengkap dan parsial.
Hal ini sering kali menimbulkan kesan bahwa kesenian Bali sudah ada sejak masa Pitamaha, masa dimana kesenian menjadi komoditas.
Buku ini mencoba memberikan gambaran kepada para pembaca tentang periodesasi seni rupa Bali dari zaman prasejarah, awal masuknya agama Hindu dan Buddha, zaman Bali klasik, zaman kolonial, serta perupa Bali yang menerima pengaruh dari luar.
Buku ini juga bisa digunakan para akademisi untuk membagikan pelajaran materi seni budaya, khususnya budaya Bali.
Baca selengkapnya dan dapatkan bukunya hanya di Gramedia.com!