Menjadi orang tua baru adalah hal yang menyenangkan sekaligus penuh tantangan.
Hal ini dikarenakan bayi bukanlah sekedar manusia dewasa versi mini yang langsung dapat berbicara dan bertindak sendiri, melainkan manusia baru yang perlu dirawat dengan penuh kasih sayang.
Namun meskipun belum bisa berbicara, sesungguhnya bayi mampu memberikan tanda-tanda tertentu terhadap apa yang mereka rasakan termasuk ketika lapar.
Kebanyakan orang tua baru mengenali tanda bayi ketika lapar adalah dengan tangisan.
Namun faktanya, tangisan adalah tanda terakhir yang diberikan bayi ketika mereka telah dalam kondisi sangat lapar.
Sayangnya, dalam kondisi sangat lapar dan menangis kencang, bayi justru akan sulit untuk diberi makan atau ASI.
Nah, untuk menghindari hal tersebut, memahami tanda-tanda bayi ketika lapar sangat penting untuk membantu Anda mengetahui kapan dan seberapa sering bayi harus menerima makanan.
Baca juga: Tips Hemat Belanja Perlengkapan Bayi
7 Tanda Bayi Mulai Lapar
1. Membuka dan menutup mulutnya
Seperti burung kecil yang menunggu induk burung di sarang, bayi yang lapar juga akan membuka dan menutup mulutnya sebagai pertanda.
Selain itu, ketika bibirnya disentuh, bayi yang lapar akan membuka mulutnya dan berusaha menggigit jari tangan yang menempel pada bibirnya.
2. Memutar Kepala
Sama seperti orang dewasa yang sedang lapar, bayi juga berusaha mencari sumber makanan dengan melihat ke kanan dan kiri.
Selain itu bila dalam gendongan, bayi akan mengarahkan kepalanya ke dada atau ke arah dimana ASI nya berasal, misalnya botol susu.
3. Bersemangat Ketika Melihat Makanan
Pada usia tertentu ketika bayi telah diberi makan, tanda ia merasa lapar adalah menjadi lebih aktif, antusias, dan bersemangat ketika ditunjukkan atau melihat sebuah makanan.
Bayi dapat bergerak-gerak dan mengeluarkan suara-suara sambil menatap makanan tersebut untuk menandakan bahwa ia sedang lapar.
4. Membuat Gerakan Menghisap
Ketika lapar, terkadang bayi juga menunjukannya dengan menghisap apa jari, tangan, atau pakaian mereka.
Bayi melakukan hal tersebut sebagai reflek dari kebiasaan yang dilakukannya ketika meminum ASI.
5. Mengepalkan Tangan dan Gelisah
Ketika lapar, bayi menjadi sedikit frustasi dan tidak sabar sebab mereka tidak memiliki kemampuan berbicara untuk mengatakan secara langsung apa yang mereka rasakan.
Umumnya, bayi akan mengepalkan tangan sambil bergerak-gerak secara gelisah dan lebih sulit tidur atau tiba-tiba terbangun.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
6. Mengeluarkan Suara
Pada tahap tertentu pada rasa lapar yang dirasakan, bayi dapat mulai menggerutu dan mengeluarkan suara-suara seperti protes dan kecapan seperti ketika menyusu.
Sedangkan pada bayi yang mulai dapat berbicara, mereka akan mengeluarkan suara seperti “mam.. mam..” secara berulang-ulang.
7. Menangis
Pada saat bayi sudah merasa sangat lapar, mereka akan menangis dengan kencang sebagai pertanda terakhir.
Selain menangis, mereka juga akan bergerak-gerak seperti menghentakkan tubuhnya agar orang dewasa didekatnya menyadari bahwa mereka lapar.
Awalnya, orang tua baru mungkin kebingungan membedakan tangisan bayi karena cenderung terdengar sama. Namun seiring waktu berjalan, orang tua akan terbiasa dan dapat mengenalinya.
Selain mengenali tanda bayi ketika lapar, hal yang umumnya menjadi tantangan untuk orangtua baru adalah menyiapkan makanan pendamping asi (MPASI) ketika bayi memasuki usia 6-24 bulan.
Sebab, kondisi pencernaan bayi masih rentan namun memerlukan gizi yang maksimal. Maka diperlukan cara khusus untuk menyiapkan makanan bayi yang aman namun penuh dengan nutrisi.
Kini telah banyak tersedia tips-tips membuat makanan pendamping ASI yang dikemas dalam buku-buku yang praktis dan mudah dimengerti.
Baca juga: Nama Bayi Perempuan Unik
Rekomendasi Buku MPASI
Sebagai rekomendasi, buku Mommyclopedia: 567 Fakta Tentang MPASI mungkin dapat Anda jadikan bahan bacaan untuk mempelajari seputar MPASI
Buku ini ditulis oleh dokter spesialis anak yang berpengalaman di bidangnya, yaitu dr. Meta Hanindita, Sp.A(K).
Berdasarkan data ilmiah, buku ini berisi tentang fakta-fakta MPASI, bagaimana praktik pemberian MPASI yang benar, tentang pertumbuhan anak, dan masalah makan pada anak.
Buku ini akan menjadi jawaban dari keragu-raguan serta mitos yang berkembang seputar makanan pendamping ASI.
Ditulis dengan bahasa yang ringkas dan padat membuat buku ini akan sangat mudah dimengerti.
Selain itu, Buku Pintar 365 Hari MPASI Terlengkap yang ditulis oleh praktisi gizi Astrid Savitri ini juga patut untuk dibaca.
Buku ini akan memberikan Anda inspirasi resep-resep makanan pendamping ASI yang sehat dan bergizi serta anti alergi, mengetahui pola makan yang tepat untuk bayi, hingga mengenal alergi dan cara mengatasinya.
Selain itu, di dalamnya juga diberi penjelasan mengenai kapan MPASI diberikan dan tips-tips yang sangat bermanfaat untuk anda praktikkan.
Itulah 7 tanda bayi mulai lapar sekaligus rekomendasi buku-buku penunjang MPASI. Jika tertarik untuk membaca kedua buku di atas, anda dapat mengunjungi laman Gramedia.com untuk mendapatkan penawaran menarik.