Buku kumpulan cerpen atau cerita pendek kerap dipilih sebagai hiburan untuk menikmati cerita fiksi dalam bentuk yang jauh lebih ringkas jika dibandingkan dengan novel.
Dalam satu buku cerpen biasanya akan berisi beberapa cerita fiksi dengan tema yang beragam sehingga pembaca akan mendapatkan variasi pilihan cerita dalam satu genggaman.
Meskipun tergolong pendek, tapi jangan salah, cerpen nyatanya masih mampu memberikan kekuatan nyawa yang kuat dalam setiap ceritanya jika mampu ditulis dengan cermat dan akurat.
Cerpen adalah sebuah karya sastra yang bisa menjadi pilihan lainnya selain novel jika kamu ingin bacaan yang mempunyai nyawa, tapi tidak perlu waktu yang lama untuk membacanya.
Saat ini, buku kumpulan cerpen ternyata sudah semakin banyak dan beragam pilihannya sehingga dapat memuaskan pembaca dengan segudang ide yang unik dan menarik.
Cerpen juga biasanya memiliki nuansa cerita yang cukup relate dengan kehidupan kita sebagai manusia, mulai dari aktivitas sehari-hari, kondisi saat ini, bahkan hingga sentilan tentang kondisi politik.
Bagi kamu yang ingin merasakan sensasi membaca cerpen dengan kisah yang seru dan menarik, berikut rekomendasi 5 buku kumpulan cerpen yang harus dibaca.
Rekomendasi 5 Buku Kumpulan Cerpen
1. Cerita-cerita Bahagia, Hampir Seluruhnya – Norman Erikson Pasaribu
Pastinya kamu sudah tidak asing lagi dengan buku kumpulan cerpen yang satu ini, sebab gaungnya sudah terdengar di mana-mana berkat masuk longlist nominasi penghargaan sastra The Booker Prize.
Buku setebal 200 halaman ini berisi 11 cerita yang masing-masing kisahnya mampu membuat pembaca terkesima.
Mungkin kebanyakan tema cerita dalam buku ini terasa cukup sensitif, tapi semua ceritanya sangat layak dan sepadan untuk dibaca karena penulis mempunyai kemampuan dalam menuturkan setiap kisah yang ada.
Kamu akan dibuat merasa sedih, muram dan merasakan derita yang mendalam saking kuatnya tulisan yang dituangkan dalam buku kumpulan cerpen ini.
2. Arum Manis – Teguh Affandi
Buku kumpulan cerpen selanjutnya yang layak masuk daftar bacaan dan koleksi ialah Arum Manis yang ditulis oleh Teguh Affandi.
Buku ini mempunyai beberapa kisah yang menarik, mulai dari pelancong yang ingin menanam biji mawar di bibir perempuan, seekor naga yang bersemayam di mulut perempuan, hingga seorang lelaki yang terus menerus mencari aroma kekasihnya.
Cerita-cerita yang ada di dalam buku ini sukses membaurkan batas antara realis dan surealis dengan latar belakang urban dan rural.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Pertanyaan akan kesetiaan dan gairah cinta satu malam pun tak luput mampu menerobos benak pembaca untuk turut serta meresapi dan memaknai kisah-kisah yang disajikan.
3. Aliansi Monyet Putih – Ramayda Akmal
Aliansi Monyet Putih terdiri dari 11 cerita pendek yang bertemakan cerita tentang kehidupan sebagai “orang asing” di negara Jerman.
Tokoh utama yang ditulis di sini berdarah Indonesia yang mempunyai permasalahan domisili di Jerman dengan topik yang sangat relevan dengan kondisi saat ini.
Beberapa hal yang mungkin tidak akan terasa asing bagi pembaca saat menikmati buku ini ialah mengenai pandemi, pelajar, imigran, hingga pekerja yang berasal dari luar negara Jerman yang harus berusaha keras untuk memperpanjang izin tinggal di negeri para penyair dan pemikir tersebut.
4. Cinta Tak Ada Mati – Eka Kurniawan
Nama seorang Eka Kurniawan memang sudah sangat dikenal oleh banyak orang, khususnya para penikmat karya sastra karena Eka selalu mampu menghasilkan tulisan yang luar biasa menghipnotis.
Kumpulan cerpen yang ditulis oleh Eka Kurniawan ini menampilkan orang-orang “buangan”, peristiwa aneh, dan tanggapan ajaib dari tokoh-tokohnya.
Buku ini mampu menampilkan ciri khas dalam menunjukkan karakter remeh temeh yang dibuat unik dan menarik.
Tidak hanya itu, Eka Kurniawan berhasil menciptakan “teror” dalam benak dan pikiran pembaca yang akan memikat mereka pada sebuah cerita pendek.
5. Sambal & Ranjang – Tenni Purwanti
Sambal dan Ranjang tersusun dari 16 cerita pendek yang mempunyai benang merah yang sama, yakni tentang perempuan, kesendirian, patriarki, persamaan hak, trauma, hingga kesehatan mental.
Sesuai dengan judulnya, buku ini pun dapat dianalogikan seperti sebuah sambal karena memiliki rasa asam, manis, asin dan tentunya pedas.
Pembaca akan menemukan lika-liku perempuan dengan pergulatan batin mereka akan diri sendiri maupun dengan lawan jenis.
Penulis menunjukkan jika selama ini perempuan bukan hanya melulu soal dapur, sumur dan kasur.
Kelima buku kumpulan cerpen tersebut, serta buku kumpulan cerpen yang tak kalah menarik lainnya, bisa langsung kamu order di Gramedia.com.
Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.