Fanatisme yang belebihan kerap kali menjadi momok, jika kita hadapkan dengan situasi sosial masyarakat di era modern.
Dengan banyaknya informasi yang beredar, masyarakat kerap mudah terprovokasi dengan berbagai isu propaganda fanatik yang dapat berujung kepada perilaku tidak rasional, ekstrimisme, dan bahkan anarkis.
Bagaimana jadinya jika negara atau suatu bangsa terjebak dalam fanatisme berlebihan yang mengakar? Kekacauan seperti apakah yang dapat ditimbulkan dalam politik dan tatanan sosial di dalam masyarakat?
Januar Eriyanto menuliskan imajinasinya mengenai hal tersebut dalam novelnya yang berjudul Dia yang Tidak Disebutkan Namanya.
Novel yang terbit pada 29 April 2022 ini, mengambil latar di masa mendatang, dengan sudut pandang utama dari tokoh yang tidak disebutkan identitasnya.
Sinopsis Novel Dia yang Tidak Disebutkan Namanya
Novel Dia Yang Tidak Disebutkan Namanya menceritakan mengenai gambaran kekacauan dari negara atau bangsa yang telah dikuasai oleh paham fanatisme yang berlebihan.
Memiliki cerita dengan tiga sudut pandang, yakni:
- Wanita tanpa nama yang tinggal di sebuah negara terisolir, yang harus ditahan di Rumah Sakit Jiwa karena dituduh membunuh suaminya sendiri.
- Psikolog Rumah Sakit Jiwa yang diberikan misi untuk mengungkap kebenaran di balik kasus tewasnya pemimpin negara.
- Wartawan yang menemukan kejanggalan dibalik pembunuhan sadis yang melibatkan kelompok pemberontakan dan tokoh penting dari pemerintahan.
Seperti apakah wujud dari kebenaran yang sesungguhnya?
Review Novel Dia yang Tidak Disebutkan Namanya
Novel dengan genre fiksi misteri dengan tebal 254 halaman ini merupakan bacaan yang membawa tema berat, namun unik dan menarik di setiap chapternya.
Berlatar belakang di sebuah negara yang masyarakatnya telah dipengaruhi oleh propaganda dari pemerintah, tokoh utama menemukan dirinya terjebak dalam segala macam tradisi dan peraturan yang tidak dapat ia ketahui alasannya.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Kewajiban terhadap keluarga, suami, hingga negara mengukir gambaran yang penuh dengan dilema irasional dalam kehidupannya sehari-hari.
Hingga suatu ketika, kelompok yang menyebut diri mereka sebagai “pemberontak” muncul dan menggiringnya masuk ke dalam pusaran kekacauan demi menemukan kebebasan.
Tokoh, tempat, dan gambaran situasi politik dan sosial yang diangkat dalam novel ini merupakan karangan dari penulis.
Meski begitu, kita dapat melihat serpihan dari isu dan fenomena di dalamnya tercermin dari situasi masyarakat yang menggelilingi kita pada saat ini.
Fenomena dan isu kekerasan, penindasan, HAM, penyalahgunaan kekuasan, dan propaganda media akan dapat ditemukan dalam buku ini.
Hal tersebut membuat novel ini layak dibaca oleh para pembaca remaja atau dewasa yang ingin memahami isu-isu politik dan sosial masyarakat, namun bersahabat dengan balutan cerita fiksi misteri yang mampu membuat pembaca bertanya-tanya.
Penulisan alur ceritanya disajikan dengan maju mundur sehingga membuat kita mempelajari jalan cerita, serta sebab akibat di dalamnya secara menyeluruh.
Penulis juga menyajikan cerita ini dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh pembaca remaja muda, sesuai dengan usia umum dari pembaca novel-novel fiksi.
Untuk mengetahui bagaimana jalan cerita lebih lanjut dari novel Dia yang Tidak Disebutkan Namanya, kamu bisa mendapatkannya dalam versi e-book di aplikasi Gramedia Digital yang bisa diunduh melalui Play Store.
Selain itu kamu bisa mendapatkan diskon untuk berbagai e-book pilihan selama periode promo masih berlaku. Selamat membaca!