Majas adalah gaya bahasa dalam bahasa Indonesia yang selain kerap digunakan dalam karya sastra, majas bisa dipakai dalam perbincangan sehari-hari.
Majas mempunyai tujuan untuk memberikan warna serta represif bagi penulis maupun pembicara.
Apabila didefinisikan secara lebih lanjut, majas merupakan gaya bahasa berbentuk kiasan, perumpamaan, dan ibarat, yang memberikan makna serta pesan dalam kalimat.
Dalam bahasa Indonesia, majas kerap dipakai untuk merangkai suatu kalimat dengan berbagai macam variasi.
Biasanya majas digunakan oleh penulis untuk menciptakan sebuah karya sastra, seperti novel, cerpen, puisi, dan lain sebagainya.
Majas sendiri memiliki beberapa jenis, salah satunya adalah majas alegori.
Majas alegori merupakan majas yang merujuk pada penggunaan kata-kata yang bersifat retorika.
Majas alegori masuk ke dalam kategori majas perbandingan, yakni gaya bahasa yang menyatakan sebuah perbandingan antara satu dengan yang lain.
Perbandingan yang dipakai dalam majas alegori biasanya berhubungan satu dengan yang lainnya dalam kesatuan yang utuh serta menyeluruh.
Majas alegori kerap ditemukan dalam karya sastra seperti puisi dan novel yang penuh dengan pesan moral di dalamnya.
Lantas, apa pengertian dari majas alegori dan seperti apa contohnya? Cari tahu jawabannya di bawah ini.
Majas alegori adalah gaya bahasa atau jenis majas yang menyatakan suatu hal atau kejadian dengan cara lain, yaitu melalui penggambaran atau kiasan.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Majas alegori biasanya mengandung kata-kata bermuatan moral.
Kata kiasan yang digunakan dapat berupa sifat, benda, dan lambang tanpa ada penjelasan serta arti sebenarnya.
Perbandingan yang dipakai dalam majas alegori biasanya bertautan satu dengan yang lainnya dalam kesatuan yang menyeluruh dan utuh.
Majas alegori biasanya dapat kita temukan dalam karya-karya sastra seperti novel dan puisi yang penuh dengan pesan moral.
Majas alegori mempunyai kemiripan dengan majas metafora.
Kemiripan itu terletak pada unsur yang dibandingkan dengan unsur pembandingnya.
Majas alegori pun bisa diterapkan lewat majas personifikasi, sebab penyampaian benda dalam majas ini dianggap seakan-akan mempunyai sifat seperti manusia.
Apabila ingin mempelajari dan memahami majas-majas lainnya secara lengkap dan menyeluruh, maka buku Kumpulan Peribahasa, Majas, dan Ungkapan Bahasa Indonesia bisa menjadi sumber bacaan yang menjelaskan itu semua.
Buku ini berisi lebih dari 50 jenis majas beserta contoh-contohnya.
Majas dalam buku ini diklasifikasikan menjadi majas penegasan, perbandingan, pertentangan, sindiran, dan perulangan.
Hal ini tentunya akan mempermudah pencarian dan pemahaman mengenai majas beserta jenis-jenisnya secara spesifik.
Diharapkan bab-bab yang terdapat dalam buku ini bisa memberikan inspirasi dan mempermudah para pelajar maupun praktisi bahasa dalam memahami khazanah budaya, bahasa, dan kesusastraan Indonesia.
Pesan dan miliki buku Kumpulan Peribahasa, Majas, dan Ungkapan Bahasa Indonesia sekarang juga di Gramedia.com.