Mengenal Jenis Tangga Nada dan Menemukan Harmoni dalam Musik

Lihat Foto
Sumber Gambar: Freepik.com
Jenis Tangga Nada
Rujukan artikel ini:
Estetika Musik Dalam Peradaban Barat
Pengarang: Sunarto
|
Editor: Puteri

Tangga nada merupakan rangkaian atau kumpulan nada-nada yang secara signifikan mempengaruhi urutan melodi di dalam suatu komposisi musik.

Tangga nada memiliki peran untuk menentukan bagaimana sebuah lagu dimulai, berakhir, dan berubah dalam suatu aliran musik.

Masing-masing nada di dalam tangga nada memiliki peran penting dan mengikuti urutan teratur seperti hirarki yang memberikan perbedaan dalam karakter dan emosi dari melodi yang dihasilkan.

Dengan menggunakan tangga nada, seorang komponis dapat menentukan nada-nada apa saja yang akan digunakan dalam sebuah lagu dan bagaimana urutan nada tersebut.

Dalam praktiknya, tangga nada ini bisa digunakan sebagai acuan dalam membuat melodi dengan menjadikan nada-nada pada tangga tersebut sebagai dasar.

Setiap langkah nada dalam tangga nada memiliki ciri khasnya sendiri, serta memiliki perbedaan antara nada-nada yang digunakan dalam setiap tingkatan.

Selain itu, masing-masing nada juga memunculkan perasaan yang berbeda saat didengarkan, dan nada itu sendiri tersusun secara berurutan yang terdiri dari tujuh nada, yaitu do, re, mi, fa, sol, la, dan si.

Dalam tangga nada, terdapat serangkaian nada yang saling berhubungan dan membentuk sebuah kesatuan harmoni.

Nama untuk nada pertama dalam tangga nada adalah tonik, sementara itu, nama untuk nada terakhir yang menjadi puncak harmoni adalah sensus.

Kedua nama tersebut sangat penting dalam memahami struktur dasar dalam musik dan secara umum akan selalu dijumpai di dalam teori musik.

Selain itu, dalam musik, setiap tangga nada memiliki interval-interval tertentu yang menentukan jarak antara satu nadanya dengan nadanya yang lainnya.

Interval tersebut memiliki perbedaan yang konsisten antara setiap nadanya sehingga tercipta sebuah harmoni yang harmonis dan teratur.

Dengan demikian, kita dapat memahami bagaimana setiap tangga nada memiliki karakternya sendiri dan memberikan warna yang berbeda pada musik yang dimainkan.

Sejarah Tangga Nada

Tangga nada terdiri dari serangkaian nada yang diatur secara khusus dan digunakan dalam musik, dan setiap tangga nada memiliki karakteristiknya sendiri dan digunakan dalam berbagai jenis musik.

Secara umum, tangga nada terdiri dari tujuh nada, namun variasinya dapat berbeda tergantung pada budaya dan genre musik yang dipakai.

Sejak zaman kuno, konsep tangga nada telah menjadi salah satu konsep yang paling penting dan terkenal di dunia musik, hal ini terutama terlihat pada pemusik Arab dan Yunani kuno yang sangat menghargai dan mempelajari tangga nada tersebut.

Konsep yang terbentuk dari susunan nada-nada tersebut telah berkembang menjadi dasar yang sangat penting dalam pembuatan musik pada berbagai macam genre dan zaman.

Seiring dengan kemajuan waktu, penggunaan tangga nada dalam musik Barat semakin meningkat dan menjadi aspek yang sangat penting dalam unsur-unsur musik.

Pada abad ke-10, seorang ilmuwan musik Persia yang bernama Abu Nasr Muhammad al-Farabi mengadakan inovasi dalam dunia musik dengan mengembangkan konsep tangga nada.

Pada masa berikutnya, tepatnya pada abad ke-11, terdapat seorang tokoh musik asal Irak yang bernama Al-Hasan Ibn al-Haytham berhasil mengembangkan teori tangga nada dengan menambahkan beberapa jenis tangga nada baru yang pada akhirnya berhasil memperkaya teori musik saat itu.

Jenis-Jenis Tangga Nada

Terdapat berbagai jenis tangga nada yang digunakan dalam musik, masing-masing dengan karakteristik dan penggunaan yang berbeda.

Beberapa jenis tangga nada yang umum digunakan antara lain tangga nada mayor, minor, blues, dan pentatonik.

Setiap jenis tangga nada memiliki pola interval yang khas sehingga dapat memberikan nuansa musik yang berbeda-beda.

Selain itu, pemilihan tangga nada yang tepat juga dapat mempengaruhi emosi dan suasana lagu yang dihasilkan.

1. Tangga Nada Mayor

Tangga nada mayor adalah sebuah urutan nada-nada yang terdiri dari tujuh nada dengan jarak antara satu nada dengan nada lainnya yang berbeda-beda.

Tangga nada mayor memiliki pola nada W-W-H-W-W-W-H, di mana W adalah whole step (jarak dua nada) dan H adalah half step (jarak satu nada).

Pola ini dimulai dari nada root atau nada dasar.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Cara memainkan tangga nada mayor pada alat musik adalah dengan mengikuti pola nada W-W-H-W-W-W-H.

Misalnya, jika kita ingin memainkan tangga nada mayor dari C, maka kita harus memainkan nada-nada C-D-E-F-G-A-B-C dengan jarak antara setiap nada seperti yang telah disebutkan tadi.

2. Tangga Nada Minor

Tangga nada minor memiliki pola nada yang berbeda dengan tangga nada mayor, pola nada tangga nada minor adalah 1 – 2 – b3 – 4 – 5 – b6 – b7 – 1.

Perhatikan bahwa ada tiga nada yang berbeda dengan tangga nada mayor, yaitu b3, b6, dan b7.

Notasi b (bemol) menandakan bahwa nada tersebut harus dimainkan setengah nada lebih rendah dari nada aslinya.

Tangga nada minor sering digunakan dalam musik klasik, jazz, blues, dan rock.

Untuk memainkan tangga nada minor pada alat musik, misalnya gitar, pianika, atau piano, pemain harus mengenal pola nada tangga nada minor terlebih dahulu.

3. Tangga Nada Blues

Tangga nada blues adalah salah satu jenis tangga nada yang sering digunakan dalam musik blues.

Tangga nada ini memiliki karakteristik dengan penggunaan nada-nada blue note, yaitu nada-nada yang berada di antara nada mayor dan minor.

Pada tangga nada blues, terdapat 6 nada yang digunakan, yaitu I, IIIb, IV, IVb, V, dan VIIb.

Dalam penggunaannya, tangga nada blues memberikan kesan sedih dan gelap pada musik yang dimainkan.

Cara memainkan tangga nada blues pada alat musik cukup mudah, pada gitar misalnya, tangga nada blues dapat dimainkan dengan menggunakan teknik bend pada senar gitar.

Selain itu, juga dapat dimainkan dengan teknik slide atau fingerstyle.

Pada piano, tangga nada blues dapat dimainkan dengan menggunakan akor-akor blues dan improvisasi melodi pada tangga nada tersebut.

4. Tangga Nada Pentatonik

Tangga nada pentatonik adalah salah satu tangga nada yang terdiri dari lima nada atau interval.

Nada-nada tersebut disusun sedemikian rupa sehingga menghasilkan pola yang khas dan dapat memberikan nuansa yang berbeda pada alunan musik.

Tangga nada ini sering digunakan dalam musik tradisional Asia, termasuk Indonesia.

Cara memainkan tangga nada pentatonik pada alat musik cukup mudah, yaitu sebagai berikut:

  1. Tentukan nada dasar atau root note yang ingin digunakan.
  2. Gunakan interval-interval yang terdapat pada tangga nada pentatonik untuk membuat melodi atau akord yang diinginkan.

Beberapa alat musik yang sering menggunakan tangga nada pentatonik antara lain gitar, piano, dan seruling.

Nah, itu dia penjelasan mengenai tangga nada beserta sejarah dan jenis-jenis tangga nada yang harus kamu ketahui.

Dengan memahami tangga nada, seseorang dapat dengan mudah mengetahui akord-akord apa saja yang cocok untuk digunakan dalam sebuah lagu, hal ini akan sangat berguna bagi para pemusik dan penyanyi dalam membuat aransemen musik.

Kamu juga bisa mempelajari lebih banyak tentang peradaban musik barat dengan membaca buku Estetika Musik Dalam Peradaban Barat yang ditulis oleh Sunarto.

Dalam dunia estetika musik, selalu ada dua pandangan yang menjadi perdebatan utama.

Pertama, musik adalah seni heteronomous yang mampu mengekspresikan unsur-unsur musik yang lebih mendalam.

Kedua, musik adalah seni autonomous yang mampu mewujudkan prinsip-prinsip dasar dari ide yang diinginkan.

Sejarah musik Barat menjadi tolak ukur utama dalam dunia seni musik global karena tradisi musik Barat telah mempengaruhi dunia modern hingga saat ini.

Oleh karena itu, ketika kita mempelajari sejarah musik Barat, kita sebenarnya juga mempelajari sejarah musik seluruh dunia.

Baca selengkapnya dan dapatkan segera buku Estetika Musik Dalam Peradaban Barat hanya di Gramedia.com.

TAG:

Terkini
Lihat Semua
Jelajahi