Puisi tidak hanya sekadar produk kebudayaan.
Puisi dapat menjadi medium olah rasa, membantu kita memahami makna sebuah situasi, menyuarakan keresahan, dan menghibur pembacanya.
Kita sebagai bagian dari masyarakat Indonesia sudah akrab dengan puisi sejak lama.
Mulai dari pantun, gurindam, hingga syair, bahkan mantra, sudah dikenalkan sejak kita kecil.
Entah itu diturunkan dalam tradisi adat maupun pengenalan sastra di sekolah.
Puisi punya daya tarik berupa estetika kata.
Pemilihan diksinya yang diatur dalam bait berima menciptakan keunikan tersendiri di luar pesan atau kisah yang ingin disampaikan oleh penulis.
Kadang, maknanya juga tersembunyi dalam permainan kata yang membuat pembaca asyik menerka-nerka.
Berbeda dengan novel yang memiliki alur panjang dengan karakter-karakter yang memiliki motivasi serta muatan konflik, puisi hadir lebih sederhana.
Akan tetapi, puisi tetap bisa digunakan untuk bercerita dan mengekspresikan pendapat maupun pemikiran.
Justru lewat gayanya, puisi bisa menyentuh perasaan lebih cepat.
Oleh karena itu, Gramedia Pustaka Utama mengajak teman-teman pembaca buku untuk #BanyakBacaPuisi lewat tantangan Detak Cerita bulan Juli 2023.
Mulai dari para penyair klasik seperti Pablo Neruda dan Kahlil Gibran, hingga yang lebih modern seperti Aan Mansyur dan Lala Bohang ada dalam koleksi judul buku puisi terbitan Gramedia Pustaka Utama.
Berikut adalah lima judul rekomendasi untuk Anda yang ingin mulai membaca buku puisi.
Rekomendasi Buku Puisi Gramedia Pustaka Utama
1. Tidak Ada New York Hari Ini
Kita pasti sudah tidak asing dengan film remaja fenomenal Ada Apa Dengan Cinta.
Film keduanya yang rilis tahun 2016 turut menjadikan Tidak Ada New York Hari Ini sebagai puisi tema.
Antologi puisi karya Aan Mansyur ini pun menjadi buku yang banyak bicara soal cinta.
Saat membacanya, Anda bisa membayangkan tokoh Rangga menuturkan tiap katanya untuk Anda.
2. Percakapan Paling Panjang Perihal Pulang Pergi
“Kita akan mengingat tahun ini.
Kita mengingat bagaimana
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
kebaikan menyelamatkan bumi.”
Antologi setebal 116 halaman ini ditulis oleh Theoresia Rumthe dan Weslly Johannes.
Duet ini mampu menyajikan puisi-puisi yang romantis dan terkadang terasa hangat.
Tema-tema yang diangkat beragam, tapi beberapa datang dari kondisi pandemi yang menyulitkan.
3. In the Middle of Everything
Lala Bohang kembali hadir dengan buku puisi berilustrasi.
Bagi Lala, buku ini adalah penutup kesesakan hidup yang kerap dirasakannya pada usia muda.
Tidak hanya berisi puisi, buku ini juga memiliki banyak cerita pendek.
Tema yang diangkat sangat dekat dengan kondisi tubuh perempuan dan orang-orang yang tergolong people pleaser.
4. Bicara Tubuh
Ditulis oleh Ucita Pohan dan dilengkapi karya fotografi Jozz Felix.
Berisi foto dan tulisan yang tiap lembarnya didedikasikan untuk tubuh yang selama ini menjadi bagian dari diri dan perjalanan hidup.
Buku ini mengajak para pembaca untuk mengapresiasi dan berkawan dengan tubuh sendiri.
5. The Prophet
Penyair klasik Kahlil Gibran selalu hadir dalam tulisan yang filosofis, spiritual, dan inspirasional.
Gibran membawa banyak topik dalam tulisannya, dari mulai pernikahan, kebahagiaan, kepedihan, hingga soal pekerjaan, kebebasan, dan kematian.
Puisi ada ketika kita jatuh cinta dan patah hati.
Puisi juga ada ketika kita butuh semangat dan kekuatan.
Puisi bahkan mampu menyentil pemerintah yang korup.
Puisi ada untuk mewakili apa pun yang kamu rasakan.
Ada lebih banyak pilihan judul buku puisi yang dapat dilihat di highlight BanyakBacaPuisi pada akun Instagram @fiksigpu.
Lengkapi koleksi Anda dengan diskon 15% khusus pengguna MyValue dengan minimal transaksi Rp200.000,00 untuk buku-buku puisi pilihan dari Gramedia Pustaka Utama.
Promo ini hanya berlaku pada 20 – 31 Juli 2023.