7 Contoh Format Penulisan Footnote (Catatan Kaki) yang Baik dan Benar

Lihat Foto
Sumber Gambar: Freepik.com
Contoh Penulisan Footnote
Rujukan artikel ini:
Pedoman Penulis Karya Ilmiah (Proposal,Skripsi…
Pengarang: H. BAHDIN NUR TANJUNG,…
Penulis Okky Olivia
|
Editor: Puteri

Kegiatan menulis kini bisa dibilang sudah menjadi budaya yang sangat dekat dengan kehidupan masyarakat.

Kegiatan menulis sendiri sangat beragam dan bervariasi, salah satunya adalah menulis suatu karya ilmiah yang biasanya ditulis oleh para kaum akademisi.

Dalam penulisan karya ilmiah, dibutuhkan suatu orisinalitas untuk membuktikan kalau karya tersebut tidak mengikuti karya tulis yang sudah pernah dibuat sebelumnya,

Keberadaan karya tulis ilmiah tentunya menandakan bahwa ilmu pengetahuan akan terus mengalami perkembangan setiap waktunya.

Agar terlihat orisinil, para peneliti harus mencari sumber-sumber dari berbagai media, seperti survei, wawancara, atau dari sumber buku dan internet.

Setiap sumber data yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah tentunya harus dicantumkan sebagai bentuk apresiasi kepada penulis lain atas karya ilmiah yang sudah pernah dibuat sebelumnya.

Penulisan sumber data ini pada umumnya diletakkan di bagian akhir halaman karya ilmiah atau di bagian daftar pustaka.

Namun, untuk mempermudah pembaca dalam memahami istilah atau sumber rujukan pada suatu karya ilmiah, para peneliti sering kali juga meletakkan sumber datanya di bagian bawah halaman sebagai catatan kaki atau footnote.

Penulisan catatan kaki atau footnote ini tentunya sudah menjadi salah satu hal yang penting untuk dilakukan para peneliti yang ingin membuat suatu karya ilmiah.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini contoh penulisan footnote yang baik dan benar.

Contoh Penulisan Footnote (Catatan Kaki)

1. Contoh Penulisan Footnote Langsung di Microsoft Word

Beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan dalam membuat footnote atau catatan kaki di Microsoft Word antara lain:

2. Contoh Penulisan Footnote dengan 1 Pengarang

Saat kutipan dari buku terdiri dari satu pengarang, maka struktur penulisan footnote atau catatan kakinya adalah sebagai berikut:

Nomor Kutipan, Nama Pengarang, Judul Buku (Kota Penerbit: Nama Penerbit, Tahun Penerbitan), Halaman. Nomor Halaman.

Contoh penulisannya sebagai berikut:

3. Contoh Penulisan Footnote 2 atau 3 Pengarang

Jika sumber buku terdiri dari 2 sampai 3 pengarang, maka struktur penulisan catatan kakinya adalah:

Nomor Kutipan Nama Pengarang 1 dan 2, Judul Buku (Kota Penerbit: Nama Penerbit, Tahun Penerbitan), Nomor halaman.

Contoh penulisannya:

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

4. Contoh Penulisan Footnote dengan Lebih Dari 3 Pengarang

Jika buku atau sumber yang kamu gunakan ditulis oleh lebih dari 3 pengarang, kamu perlu menggunakan struktur penulisan footnote yang berbeda, yaitu:

5. Contoh Penulisan Footnote dari Buku Terjemahan

Ketika kutipan sumbernya berasal dari buku-buku terjemahan, struktur penulisan catatan kakinya adalah sebagai berikut:

Nomor Kutipan Nama Pengarang, Judul Buku, Terj. Nama Penerjemah (Kota Penerbit: Nama Penerbit, Tahun Penerbitan), Halaman Buku.

Contoh penulisannya sebagai berikut:

6. Contoh Penulisan Footnote dari Jurnal atau Makalah

Jika peneliti menemukan kutipan sumbernya dari jurnal atau makalah, struktur penulisan catatan kakinya adalah sebagai berikut:

Nomor Kutipan Nama Penulis, “Judul Artikel”, Nama Jurnal atau Makalah beserta volume dan nomornya, Tahun Penerbitan, Nomor Halaman.

Contoh penulisannya sebagai berikut:

7. Contoh Penulisan Footnote dari Internet

Jika kamu ingin menuliskan catatan kaki yang bersumber dari internet, berikut ini adalah struktur penulisan yang benar:

Nomor Kutipan Author, “Judul”, (URL Website, Tanggal Akses Penulis, Tahun).

Contoh penulisannya sebagai berikut:

Nah, itu dia contoh dan struktur penulisan footnote atau catatan kaki yang bisa kamu jadikan referensi jika ingin menulis karya ilmiah.

Selain footnote atau catatan kaki, masih ada beberapa hal lain yang harus kamu perhatikan dalam penulisan suatu karya ilmiah.

Untuk lebih jelasnya, kamu bisa baca panduannya dalam buku Pedoman Penulis Karya Ilmiah (Proposal, Skripsi, dan Tesis) karya H. Bahdin Nur Tanjung, S.E., M.M.

Dalam menulis karya ilmiah, seorang penulis harus menggunakan kata-kata yang baku, tidak ambigu atau memiliki makna ganda, serta gaya bahasa yang sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia.

Buku ini akan memberikan gambaran secara lengkap mengenai cara menulis skripsi, proposal, dan tesis yang baik dan benar sesuai dengan kaidah penulisan Bahasa Indonesia.

Buku ini akan memberikan berbagai kemudahan dalam penulisan karya tulis ilmiah sekaligus untuk menuntun para pembacanya agar selalu belajar untuk mencermati kesalahan-kesalahan yang ada dalam karya tulis ilmiahnya.

Buku ini sangat cocok dibaca oleh para akademisi yang sedang menyusun karya ilmiah, atau bahkan untuk kalangan umum yang ingin belajar lebih banyak mengenai karya tulis ilmiah.

Buku ini bisa kamu dapatkan di Gramedia.com.

TAG:

Terkini
Lihat Semua
Jelajahi