Tentu kamu sudah sering mendengar teks deskripsi bukan? Atau kamu sedang mencari bagaimana cara membuat teks deskripsi? Pada dasarnya teks deskripsi adalah bentuk komunikasi tertulis yang menggambarkan pesan secara rinci dan selengkap mungkin.
Jenis teks deskriptif ini bisa dengan mudah kamu temukan di mana-mana. Mudahnya teks deskripsi itu menggambarkan sesuatu. Menulis paragraf deskriptif ditulis sedemikian rupa sehingga dapat mendeskripsikan sesuatu dengan baik.
Terutama pembaca dapat merasakan, melihat, mencium dan mendengar pesan tertulis. Tujuan menulis paragraf deskripsi adalah agar pembaca memahami pesan yang ditulis oleh penulis. Itulah sebabnya kamu perlu menulisnya dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah kebahasaan.
Cara Membuat Teks Deskripsi Sesuai Kaidah Kebahasan
Sebelum masuk ke cara membuat teks deskripsi, kamu juga perlu mengetahui ciri-ciri paragraf teks tersebut yang setidaknya memiliki empat karakteristik.
Artinya, pesan harus dalam bentuk yang dapat ditemukan melalui objek-objek dalam paragraf, dan kalimat-kalimatnya harus rinci dan runtut agar tidak membosankan pembaca. Ciri-ciri lain termasuk deskripsi objek menyeluruh dan pesan yang berkesan.
Syarat untuk menulis teks deskripsi adalah harus memenuhi unsur kesatuan, koherensi, dan evolusi berdasarkan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Berikut ini cara membuat teks deskripsi yang bisa kamu lakukan:
1. Menentukan Tema atau Topik
Semua proses penulisan diperlukan untuk menentukan tema atau topik tertentu. Tanpa topik, suatu pesan atau gagasan tidak dapat diwujudkan dalam bentuk tulisan, salah satunya dapat berbentuk paragraf deskriptif. Identifikasi subjek bagian deskripsi sebagai ritual wajib yang harus diselesaikan.
Sebuah tema juga bisa dikatakan sebagai gagasan utama yang perlu dipertahankan. Dalam hal ini, kamu dapat menuliskan gagasan utama secara bertahap dan jelas agar pembaca mengerti dan mengerti maksud dari tulisan tersebut.
2. Menetapkan Tujuan
Menulis topik ini merupakan elemen utama dari teks deskripsi. Beberapa dari kamu mungkin bertanya-tanya betapa pentingnya memiliki tema. Sebuah topik mungkin mirip dengan tujuan. Berbicara tentang tujuan, dia adalah kekuatan dan fondasi.
Logikanya sederhananya, tanpa tujuan (topik) sulit untuk membuat teks tersebut dengan baik. Tidak hanya itu, kamu juga akan kebingungan saat merangkainya. Kamu seperti tidak memiliki prinsip untuk membuat teks tersebut. Jadi apa yang akan kita bahas sudah menjadi fokus.
Hal-hal yang terfokus memiliki ruang lingkup dan batasan. Ini untuk memastikan kelancaran penyelesaian proses penulisan paragraf deskripsi. Ada banyak orang yang ragu untuk menentukan tema tujuan. Sehingga hal ini berpengaruh pada tujuan penulisan deskripsi itu sendiri.
3. Mengumpulkan Dokumentasi
Langkah selanjutnya dalam menulis paragraf deskripsi adalah mengumpulkan dokumentasi. Sebenarnya, itu tidak hanya berlaku untuk menulis teks deskripsi saja, tetapi juga untuk bentuk paragraf lainnya.
Mengumpulkan bahan membutuhkan studi literasi, penelitian lapangan, dan banyak metode lainnya. Tentu saja, topik pengumpulan bahan masih terbatas. Jangan biarkan fokusmu menyebar kemana-mana.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Sekali lagi, penting untuk fokus agar tidak kehabisan energi. Jadi, saat kamu mengumpulkan materi, bersiaplah untuk menuliskan atau menandai poin-poin penting pada lembar kerja sebelum membuat paragraf deskripsi.
4. Membuat Outline
Prosedur penulisan deskripsi adalah membuat outline. Ini sangat tepat dan harus dilakukan untuk orang yang sering terganggu saat menulis. Jadi jika kamu merasa kabur atau tidak yakin saat menulis, kerangka tulisan akan mengingatkan kamu akan keterbatasan.
Kerangka tulisan ini juga sangat membantu ketika kamu kehilangan arah atau diskusi tentang menulis. Ketika kamu bingung dan tidak tahu harus menulis di mana, maka outline ini akan mengingatkan kamu apa yang harus ditulis di bagian deskripsi.
Dengan kata lain, tulis paragraf deskripsi sebagai suplemen untuk membantu menyusun ide-idemu. Outline juga disebut rencana kerja untuk menjaga kewarasan logis kamu agar bisa menulis sesuai dengan ide utama asli yang ingin kamu tulis.
5. Mengembangkan Outline
Langkah selanjutnya dalam menulis paragraf teks deskripsi adalah membuat outline jadi berkembang. Tahap ini dapat menggambarkan ide, gagasan, dan penelitian. Singkatnya, lembar ini memungkinkan kamu untuk mengeksplorasi wawasan, pesan, dan ide secara detail.
Jangan berpikir bab ini sulit. Sebenarnya, itu tidak sulit sama sekali. Ikuti saja ciri khas dan gaya kamu sendiri dan kembangkan hasil ide dan visi temanya. Jadi jika kamu kesulitan menuliskannya, jangan memikirkannya kebiasaan riset literasi atau membaca buku, tapi perhatikan gaya penulisan apa yang cocok untukmu.
Jika masih sulit untuk dikembangkan, tulis apa yang kamu temukan di lapangan. Bagi mereka yang merasa sangat sulit untuk menuliskannya, yang terpenting adalah menuliskannya. Baru setelah ide dan pesan ditulis barulah kamu melanjutkan ke tahap penyuntingan teks.
6. Menyunting atau Mengedit Tulisan
Agar teks deskripsi yang kamu tulis sudah sesuai dengan kaidah kebahasaan atau belum, maka kamu perlu memeriksanya dengan menyunting atau mengeditnya. Cara ini memungkinkan kamu untuk berkonsentrasi memperhatikan tanda baca, ejaan, frasa, dan kesesuaian kalimat.
Pada tahap ini, penulis memiliki kewajiban untuk mempercantik bagian deskripsi. Tujuannya jelas agar pembaca dapat memahami pesan yang ingin kamu sampaikan.
Buku Kamus Khusus Kaidah dan Pemakaian Bahasa Indonesia yang ditulis Dr. S. Effendi akan membantu kamu menulis teks deskripsi yang baik dan benar. Selain penggunaan bahasa sehari-hari, menulis juga membutuhkan pengetahuan yang mumpuni.
Agar kamu bisa membuat teks deskripsi yang bagus sekaligus sudah sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang benar, maka buku ini cocok kamu jadikan referensi.
Buku ini sendiri bisa kamu pesan dan beli di Gramedia.com!
Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.