Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

One Room of Happiness - Saat Jiwa Terluka Mencari Bahagia

Kompas.com - 02/03/2022, 22:00 WIB
Sumber Foto: Gramedia.com
Rujukan artikel ini:
One Room Of Happiness 01
Pengarang: HAKURI
|
Editor Novia Putri Anindhita

Kala orang teraniaya menemukan insan yang senasib dengannya, bisakah disalahkan kalau mereka memutuskan untuk mengabaikan semuanya dan membentuk dunia kebahagiaan mereka sendiri?

Sinopsis One Room of Happiness

Tokoh protagonis kita adalah seorang gadis remaja usia 14 tahun yang serba misterius.

Namanya tak pernah kita ketahui, hanya disebut sebagai “XXX”.

Satu-satunya yang kita tahu adalah selama ini XXX menjalani hidup di neraka dunia, dia jadi korban kekerasan di rumah, terutama oleh ibunya yang selalu menganiayanya secara membabibuta.

Seakan tak cukup, di sekolah XXX juga jadi target penindasan teman-temannya, bahkan jadi korban pelecehan gurunya sendiri.

Sampai pada suatu hari, XXX menghilang diculik orang.

Lalu mulailah drama pencarian XXX.

Besarnya perhatian masyarakat pada kasus ini membuat semua orang berebut tampil menyampaikan simpati dan keprihatinan, termasuk orangtua dan teman-teman sekolah yang rajin menyiksa XXX.

Kepolisian turun tangan mengejar jejak XXX dan penculiknya ke seluruh pelosok Jepang, bahkan sampai melibatkan detektif swasta.

Penculik XXX adalah seorang pemuda yang tak kalah misterius.

Dia selalu mengenakan masker untuk menutupi wajah, rutin berganti identitas dan pindah-pindah pekerjaan hingga jejaknya sulit terlacak.

Tak jelas apa motifnya menculik XXX, tapi XXX merasa lebih tenang dan aman di sisinya, tak pernah sekali pun ingin kabur membebaskan diri dan pulang ke keseharian semula.

XXX memanggil penculiknya sebagai “kakak”, sedangkan si penculik memberi nama “Sachi” pada XXX, yang berarti “kebahagiaan”.

Dalam pelarian mereka, Sachi dan Kakak berusaha menemukan kebahagiaan-kebahagiaan sederhana yang selama ini belum pernah mereka rasakan.

Mereka juga berjanji untuk mengakhiri hidup bersama kalau sampai tertangkap yang berwajib.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Pendeknya, semua cara akan ditempuh untuk mempertahankan dunia kecil berisi kebahagiaan semu buatan mereka.

Sekilas kisah ini sekadar menyajikan plot klasik Stockholm Syndrome, di mana drama penculikan malah mendekatkan hubungan emosional antara penculik dan korbannya.

Tapi nyatanya serial One Room of Happiness menawarkan lebih dari itu.

Konflik yang dihadirkan terasa sangat kuat dan mencekam perasaan.

Baik sosok Kakak maupun Sachi menghadirkan pergulatan mental yang kompleks.

Sachi yang selama ini digambarkan pasrah dan selalu menganggap bunuh diri adalah solusi terbaik dari masalahnya, ternyata memiliki lapisan-lapisan kepribadian tak terduga, dan siap bersikap beringas dalam mempertahankan kebahagiaannya.

Begitu juga sosok Kakak, yang ternyata juga memiliki trauma masa lalu yang membuatnya kehilangan semangat hidup.

Dua jiwa terluka bertemu mencari tujuan hidup, kemudian pelan-pelan berubah menjadi pribadi yang jauh berbeda dibanding saat pertama kali diperkenalkan pada para pembaca.

Serial komik besutan Hakuri ini dimuat di majalah web manga Gangan pivix dan sempat meraih penghargaan ketiga Nippon Shuppan Hanbai Web Manga General Election.

Haru biru kisahnya diangkat jadi drama live action yang dibintangi oleh Anna Yamada dan Shuhei Uesugi.

Meski memiliki alur cukup berbeda dari komiknya, serial drama ini cukup diminati penonton.

Sedangkan serial komiknya, yang memiliki ilustrasi yang indah dan halus, tengah diterbitkan oleh penerbit m&c! dan kini memasuki volume ke 4.

Seri Komik One Room of Happiness bisa kalian dapatkan di Gramedia.com.

Selain itu, nikmati juga gratis voucher diskon yang dapat kalian gunakan tanpa ada minimal pembelian. Yuk, segera isi dan dapatkan vouchernya di sini.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com