Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendidik dengan Empati: Refleksi Buku Essential Parenting karya Dr. Na Young Ji

Kompas.com - 21/10/2025, 18:00 WIB
Buku Essential Parenting: Menjadi Orangtua Cerdas dalam Pengasuhan Modern Sumber Gambar: Dok. Bhuana Ilmu Populer Buku Essential Parenting: Menjadi Orangtua Cerdas dalam Pengasuhan Modern
Rujukan artikel ini:
Essential Parenting: Menjadi Orangtua Cerdas…
Pengarang: Na Young Ji
|
Editor Ratih Widiastuty

Pernahkah kita merasa bingung ketika anak tiba-tiba mengajukan pertanyaan yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya? Misalnya, seorang anak berusia sembilan tahun yang bertanya, “Bu, mengapa aku harus belajar matematika kalau nanti ada kalkulator dan AI yang bisa menjawab semua soal?” atau remaja yang dengan tenang berkata, “Ayah tidak mengerti apa yang aku alami karena zaman ayah beda dengan zamanku.”

Pertanyaan-pertanyaan ini, yang sering kali membuat orang tua terdiam sejenak adalah cermin dari pergeseran zaman.

Anak-anak masa kini tumbuh di tengah derasnya arus teknologi, informasi, dan budaya global yang begitu berbeda dari generasi sebelumnya.

Orang tua yang hanya berpegang pada pola asuh tradisional sering kali merasa kewalahan, bahkan tidak jarang kehilangan arah.

Buku Essential Parenting: Menjadi Orangtua Cerdas dalam Pengasuhan Modern

Buku Essential Parenting: Menjadi Orangtua Cerdas dalam Pengasuhan Modern karya Dr. Na Young Ji hadir tepat di tengah situasi ini.

Terbitan Bhuana Ilmu Populer pada Maret 2025, buku setebal 250 halaman ini menawarkan bukan sekadar teori pengasuhan, tetapi sebuah refleksi sekaligus panduan praktis untuk menghadapi dinamika hubungan orang tua dan anak di era modern.

Dr. Ji, seorang psikiater anak dengan pengalaman hampir dua puluh tahun, menulis berdasarkan interaksi nyata dengan pasien dan keluarganya.

Pengalaman profesionalnya menjadikan buku ini tidak hanya kuat secara ilmiah, tetapi juga dekat dengan realitas yang dihadapi keluarga sehari-hari.

Hal yang menarik, sejak awal Dr. Ji mengajak pembaca membayangkan situasi ekstrem: seseorang dari zaman Dinasti Joseon tiba-tiba muncul di abad ke-21.

Betapa membingungkan dan mengejutkan perbedaan yang harus ia hadapi.

Analogi ini digunakan untuk menggambarkan jurang generasi antara orang tua dan anak sekarang.

Apa yang dulu dianggap masuk akal, tidak selalu bisa diterapkan lagi.

Cara berpikir anak-anak modern sering kali terdengar “aneh” bagi orang tua, tetapi sebenarnya mereka sedang mengekspresikan cara pandang yang lahir dari lingkungan yang memang berbeda.

Alih-alih menolak atau menertawakan, orang tua diajak untuk belajar memahami.

Isi Buku Essential Parenting: Menjadi Orangtua Cerdas dalam Pengasuhan Modern

Empati menjadi kunci utama dalam pendekatan yang ditawarkan buku ini.

Empati di sini tidak hanya berarti memahami perasaan anak, tetapi juga kesediaan untuk menanggalkan ego sebagai orang tua yang “selalu benar.”

Menurut Dr. Ji, mendengarkan anak dengan hati terbuka adalah langkah pertama untuk membangun hubungan yang sehat.

Ia menekankan bahwa mendampingi anak di era modern tidak bisa lagi dilakukan dengan gaya otoriter semata.

Orang tua harus menjadi teman diskusi, mentor, sekaligus teladan dalam keseharian.

Menariknya, buku ini tidak berhenti pada konsep empati.

Dr. Ji menyusun pilar-pilar pengasuhan yang sederhana namun mendalam, yaitu kejujuran, ketulusan, kontribusi, dan tenggang rasa.

Empat nilai ini diposisikan sebagai fondasi yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Misalnya, kejujuran bukan hanya soal berkata jujur, tetapi juga memberi contoh nyata bagaimana menghadapi kegagalan dengan apa adanya.

Ketulusan ditunjukkan lewat kesediaan mendengarkan keluhan anak tanpa menghakimi.

Kontribusi berarti mengajarkan anak bahwa hidup bukan hanya tentang dirinya sendiri, tetapi tentang bagaimana ia bisa memberi manfaat kepada orang lain, sedangkan tenggang rasa mengajarkan pentingnya menghargai perbedaan, sesuatu yang sangat relevan di dunia yang semakin beragam.

Gaya penulisan Dr. Ji membuat buku ini nyaman dibaca.

Ia tidak menjejali pembaca dengan istilah medis atau psikologis yang rumit, melainkan menghadirkan bahasa yang cair, dengan contoh sehari-hari yang sangat mudah dipahami.

Membacanya terasa seperti berbincang dengan seorang sahabat yang penuh pengalaman dan mampu menenangkan ketika kita merasa panik sebagai orang tua.

Banyak refleksi yang ia sisipkan, misalnya, “Apakah kita benar-benar sudah mendengarkan anak, atau hanya menunggu giliran untuk menasihati?” Pertanyaan-pertanyaan semacam ini sering kali mengentak, membuat pembaca merenung, namun tetap dengan nuansa yang lembut dan tidak menggurui.

Buku ini juga terasa relevan karena mengakui realitas modern: gawai, media sosial, dan dunia digital yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan anak.

Dr. Ji tidak menganjurkan untuk melarang habis-habisan, melainkan mendorong orang tua untuk mengembangkan sikap kritis dan seimbang.

Anak tetap boleh menikmati teknologi, tetapi dengan pendampingan dan arahan yang sehat.

Pandangan ini terasa realistis dan jauh lebih aplikatif dibanding pendekatan ekstrem yang sering kali berujung konflik.

Yang membuat buku ini semakin bernilai adalah ajakan reflektifnya.

Orang tua diajak bertanya pada diri sendiri: apakah saya sudah menjadi teladan nilai-nilai yang ingin saya tanamkan? Apakah saya sudah benar-benar memberi ruang anak untuk berkembang sesuai potensinya, atau justru memaksakan ambisi pribadi? Lewat refleksi ini, pembaca tidak hanya diajak untuk “mendidik anak,” tetapi juga untuk memperbaiki diri sebagai individu.

Karena pada akhirnya, pengasuhan bukanlah sekadar tentang membentuk anak, tetapi juga tentang menumbuhkan kualitas diri orang tua.

Di tengah derasnya buku parenting yang beredar, Essential Parenting menonjol karena keseimbangannya.

Ia menggabungkan perspektif ilmiah dengan kearifan praktis, membangun kerangka nilai yang kuat, namun tetap fleksibel untuk diterapkan dalam konteks keluarga yang berbeda-beda.

Buku ini cocok untuk orang tua muda yang baru memulai perjalanan, tetapi juga bermanfaat bagi mereka yang sudah berpengalaman namun ingin memperbarui cara pandang.

Bahkan, guru dan pendidik pun bisa mengambil banyak pelajaran dari buku ini.

Kesimpulannya, Essential Parenting: Menjadi Orangtua Cerdas dalam Pengasuhan Modern adalah bacaan yang bukan hanya membantu orang tua memahami anak, tetapi juga mengajarkan bagaimana membangun hubungan yang tulus, hangat, dan saling menghargai di tengah tantangan zaman modern.

Empati, kejujuran, ketulusan, kontribusi, dan tenggang rasa adalah nilai-nilai yang mungkin terdengar sederhana, tetapi jika dijalankan dengan konsisten, akan menjadi bekal tak ternilai bagi anak-anak untuk tumbuh menjadi pribadi yang sehat dan siap menghadapi masa depan.

Membaca buku ini terasa seperti menemukan kompas baru dalam perjalanan panjang yang bernama pengasuhan.

Dapatkan bukunya di Gramedia.com dan Gramedia Digital.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau