Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Sejarah Budaya Indonesia, Simak Asal-usul Batik Berikut Ini

Kompas.com - 16/01/2024, 10:35 WIB
Asal-usul Batik  Sumber Gambar: Freepik.com Asal-usul Batik 
Rujukan artikel ini:
Pesona Kain Indonesia : Kain…
Pengarang: Threes Emir
|
Editor Puteri

Batik adalah kain yang dilukis dengan memakai sebuah alat bernama canting.

Dengan menggunakan lilin dan canting, para pembatik melukis dan menggambar pada sebuah kain sampai kain tersebut memiliki nilai jual yang tinggi.

Batik sendiri merupakan salah satu hasil karya yang memadukan antara karya seni dan teknologi dari leluhur bangsa Indonesia.

Indonesia yang terdiri dari sekitar 17.000 pulau sudah memiliki motif batik yang beraneka ragam dengan ciri khasnya sendiri.

Tidak mengherankan apabila batik berhasil masuk ke dalam Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbenda atau Masterpieces of the Oral and Intangible of Humanity dari UNESCO sejak 2 Oktober 2009.

Sejak saat itu, tanggal 2 Oktober pun ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional.

Istilah batik sendiri berasal dari kosa kata bahasa Jawa, yaitu “amba” dan “titik”.

Amba berarti kain, sementara titik merupakan cara memberi motif pada kain memakai malam cair lewat cara dititik-titik.

Namun, bagaimana sebenarnya sejarah asal-usul dari batik itu sendiri? Cari tahu penjelasannya berikut ini.

Asal-usul Batik

Batik di Indonesia telah dikenal semenjak zaman Majapahit dan mulai populer pada akhir abad ke-18.

Ketika itu, batik yang dibuat adalah batik tulis, sampai memasuki abad ke-20.

Sementara untuk batik cap mulai muncul setelah berlangsungnya Perang Dunia I.

Selain berhubungan erat dengan zaman Majapahit, batik juga berkaitan erat dengan proses penyebaran agama Islam di Pulau Jawa.

Dalam beberapa catatan sejarah, perkembangan batik berlangsung saat masa-masa Kerajaan Mataram, selanjutnya berkembang pada masa Kerajaan Solo dan Yogyakarta.

Sedangkan, hubungan erat antara batik dan proses penyebaran agama Islam, yakni sudah banyak wilayah-wilayah yang memproduksi batik di tanah Jawa yang adalah daerah-daerah santri.

Batik pun menjadi alat penunjang perekonomian toko-toko para pedagang muslim yang ketika itu bersaing dengan perekonomian Belanda.

Bisa dibilang perkembangan batik memang terjadi di Pulau Jawa karena jumlah penduduknya yang sangat padat sampai saat ini.

Rekam jejak di tanah Jawa inilah yang menguatkannya sebagai pusat seni batik yang terus berkembang hingga sekarang.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Perkembangan Batik di Indonesia

Batik pada akhirnya berkembang menjadi suatu hasil kebudayaan asli dari Indonesia.

Akan tetapi, seiring perkembangan zaman, batik sendiri justru malah mengalami penurunan.

Hal ini terjadi akibat generasi muda yang menganggap batik adalah sesuatu yang kuno untuk dikenakan.

Tidak heran jika negara tetangga pun sempat mengklaim jika batik merupakan kebudayaan dari negara mereka.

Namun, untungnya, saat ini sudah semakin banyak anak muda yang mulai bangga dan memadu padankan kain batik menjadi sesuatu yang jauh lebih kekinian.

Untungnya saat ini batik sudah diakui merupakan milik Indonesia oleh UNESCO.

UNESCO mengakui batik sebagai warisan budaya Indonesia sebab batik kaya akan filosofis dan budaya kehidupan masyarakat Indonesia.

Ini dapat dilihat dari setiap corak batik yang mempunyai makna tertentu dalam suatu aktivitas masyarakat.

Pasalnya, batik memiliki ragam corak, mulai dari corak-corak yang berbentuk seperti binatang, arca-arca, hingga awan.

Masing-masing ragam corak batik Indonesia sebetulnya memiliki makna dan kekhasan tersendiri.

Salah satu hal yang membuat batik semakin istimewa adalah bahan-bahan pewarna yang dipakai untuk membatik terdiri dari tumbuh-tumbuhan Indonesia serta biasanya dibuat sendiri dari pohon mengkudu, nila, atau soga.

Sedangkan bahan sodanya sendiri terbuat dari soda abu dan garamnya dibuat dari tanah lumpur.

Indonesia tidak hanya memiliki batik saja, tapi juga berbagai macam kain tradisional yang cantik dan menarik.

Salah satunya adalah kain songket yang informasinya bisa ditemukan dalam buku Kain Songket Labuan Bajo.

Buku ini akan memperkenalkan jenis-jenis kain tenun asal Labuan Bajo.

Tidak hanya dari hasilnya, namun juga bagaimana memproses selembar kain dan bagaimana proses ini bisa memengaruhi budaya setempat.

Di sini tidak hanya membahas keunikan dari kain tenun, tapi sekaligus hendak mendukung kelestarian budaya, pengembangan pariwisata, dan pemasaran Labuan Bajo.

Langsung saja pesan dan beli bukunya sekarang juga di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau