Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Cara Berargumentasi yang Baik, Mahasiswa Harus Tahu!

Kompas.com - 10/11/2021, 20:58 WIB
Sumber foto : Pixabay
Rujukan artikel ini:
How To Win An Argument
Pengarang: MARCUS TULLIUS CICERO
Penulis Maria
|
Editor Ratih Widiastuty

Kemampuan berargumentasi, yang menjadi pilar berpikir kritis, merupakah salah satu kompetensi yang dipandang perlu di abad ke-21.

Menurut salah satu artikel dalam singteach.com (Juni 2016)—media daring yang dikelola oleh National Institute for Education (NIE), Singapura—kemampuan untuk berargumentasi merupakan salah satu keterampilan yang perlu dikuasai siswa agar mampu beradaptasi dan di dalam dunia yang berkembang makin cepat dan makin kompleks.

Itu karena berpikir argumentatif menjadi tulang punggung siswa untuk berpikir lintas bidang.

Beruntunglah, tidak seperti dugaan sebagian kalangan, kemampuan ini bukanlah semata datang dari bakat, tetapi terutama hasil pembelajaran dan pelatihan.

Deanna Kuhn, seorang profesor Psikologi dan Pendidikan di Teachers College, Universitas Columbia, bahkan menggarisbawahi pentingnya penguasaan kemampuan berargumentasi ini.

Ia melihat, ketidakmampuan berpikir kritis dan berargumentasi tampak antara lain pada ketidakmampuan membedakan penjelasan dan bukti-bukti.

Maka, sering orang bersitegang karena si A mengatakan, “beginilah kejadiannya”, dan B juga mengatakan, “beginilah kejadiannya”.

Masing-masing menyatakan penjelasan dari sudut pandangnya, alih-alih tidak berpijak pada buktinya.

Ketrampilan Klasik

Berargumentasi merupakan suatu proses menyusun pernyataan berdasarkan premis-premis untuk mendukung satu kesimpulan.

Keterampilan berargumentasi sesungguhnya bukanlah sesuatu yang baru. Seni berargumentasi dan retorika tetapi telah dipelajari sejak peradaban Romawi atau bahkan Yunani.

Salah satu tokoh yang terkenal akan keahilannya berargumentasi adalah Marcus Tullius Cicero, yang lahir pada 106 SM.

Sejak muda ia telah mempelajari seni pidato dan hukum; kemenangannya melawan advokat paling kondang kala itu—Hortensius—melejitkan nama Cicero sebagai advokat dan orator terkemuka.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Cicero dikenal sebagai salah satu orator ulung sepanjang sejarah. Ia juga dikenal karena risalah-risalahnya tentang retorika yang masih menjadi rujukan hingga sekarang.

Buku How to Win and Argument: Sebuah Panduan Klasik tentang Seni Persuasi—yang terjemahannya diterbitkan oleh Penerbit KPG (2021)—menyajikan beberapa tulisan Cicero, tentang seni memenangkan argumentasi.

Dari sekian banyak teks Cicero yang masih tertinggal sampai saat ini, editor buku ini, James M. May, telah memilihkan untuk pembaca beberapa teks penting Cicero yang menjelaskan bagaimana seseorang dapat menyusun argumen yang persuasif dan bagaimana menyampaikannya.

James M. May, yang seorang profesor sastra klasik di St. Olaf College, Minnesota, selain menerjemahkan teks-teks Cicero itu dari bahasa Latin, juga memberi narasi singkat dan beberapa catatan sehingga pembaca tak akan terlalu sulit menangkap konteks teks-teks Cicero dan poin-poin penting di dalamya.

Ada empat topik yang disuguhkan dalam buku ini, mulai dari persiapan menyusun argumentasi yang baik, tokoh yang layak jadi panutan, lalu pentingnya menulis untuk persiapan, dan persyaratan seorang pembicara ideal.

Meski ditulis hampir dua abad lalu, hal-hal penting yang diajukan Cicero dalam buku ini sangat relevan untuk masa sekarang.

Di bagian “persiapan”, misalnya, Cicero memperlihatkan ada tiga cara untuk mendukung pembuktian.

Yang pertama, adalah melalui argumentasi rasional (logos), untuk membuktikan pendapat kita benar.

Yang kedua, melalui pathos, yaitu argumentasi yang bisa mengayun perasaan lawan bicara sehingga menerima kesimpulan yang diajukan, dan ketiga, melalui ethos.

Termasuk yang terakhir ini adalah argumen dengan logika ad hominen yang sekarang sering kita dengar di zaman twitter ini.

Di bagian lain, Cicero juga membahas bagaimana cara memaparkan fakta-fakta, baik itu dengan mengonfirmasi fakta yang diajukan lawan atau dengan melakukan sanggahan-sanggahan.

Seni berargumentasi atau retorika pada umumnya, menurut May, menjadi pokok bahasan yang terus-menerus diperkenalkan di dunia pendidikan Barat sejak abad Pertengahan, Renaisans, dan sampai zaman modern ini.

Maka, membaca buku ini seperti menikmati olahan bekal berbobot untuk melangkah di era 4.0. Apalagi di bagian akhir, dilampirkan 10 tips Cicero untuk mempersiapkan pidato yang berhasil.

Menarik bukan? Buku ini memang layak untuk dimiliki agar kamu jago pidato atau lomba debat. Dapatkan bukunya segera di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau