Dalam proses melamar pekerjaan, calon karyawan pada umumnya diminta untuk melakukan beberapa tes, salah satunya adalah psikotes.
Psikotes merupakan jenis tes psikologi yang digunakan untuk mengetahui karakter dan kepribadian yang dimiliki oleh calon pelamar, tes ini dilakukan agar perusahaan bisa menemukan kandidat yang sesuai dengan visi dan misi mereka.
Jika dilihat dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), psikotes bisa diartikan sebagai sebuah prosedur pemeriksaan yang digunakan untuk menyelidiki sifat-sifat psikis khusus untuk individu, yang sekaligus juga bertujuan untuk menguji mental seseorang.
Meski jawabannya tidak bisa dipercaya 100 persen, tes psikotes ini tetap harus dipelajari oleh para pelamar kerja, supaya mereka nantinya juga bisa berkembang dan menjadi karyawan yang memiliki value tinggi untuk perusahaannya.
Berikut adalah beberapa contoh soal psikotes kerja dan jawabannya yang bisa kamu jadikan sebagai bahan acuan untuk belajar.
Contoh-Contoh Soal Tes Psikotes Kerja dan Kunci Jawaban
1. Tes Kemampuan Verbal
Tes yang satu ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan para pelamar dalam menghadapi suatu kondisi.
Jenis tes ini biasanya meliputi soal-soal pengelompokkan kata, analogi, sinonim, antonim, dan masih banyak lagi.
Berikut ini adalah beberapa contoh soalnya:
1. Bandung : Jawa Barat
A. Surakarta : Solo
B. Cirebon : Jawa Barat
C. Cilacap : Jawa Tengah
D. Surabaya : Jawa Timur
E. Deli Serdang : Sumatera Utara
Jawaban yang benar adalah D.
Bandung adalah ibukota Jawa Barat, jadi analogi yang paling sesuai adalah Surabaya merupakan ibukota Jawa Timur.
2. Diabetes : Gula
A. TBC : Batuk
B. Stroke : Kolesterol
C. Anemia : Daging
D. Gondok : Kelenjar
E. Astigmatisme : Mata
Jawaban yang benar adalah B.
Kolesterol yang tinggi merupakan salah satu penyebab utama seseorang terkena gejala stroke.
3. Epilog >< …..
A. Dialog
B. Monolog
C. Analog
D. Prolog
E. Hipolog
Jawaban yang benar adalah D.
Epilog merupakan bagian kata penutup yang ada dalam sebuah teks sastra, sementara prolog adalah bagian awalnya.
2. Tes Wartegg
Jenis tes ini dilakukan untuk menilai potensi yang dimiliki para pelamar, mereka akan diberikan sebuah kertas berisi 8 kotak dengan pola yang berbeda dan kemudian diminta untuk menggambar pola tersebut sesuai dengan kreativitas mereka.
Contoh soal wartegg:
3. Tes Kraeplin atau Pauli (Koran)
Tes koran dilakukan untuk mengukur tingkat fokus dan emosi yang dimiliki para pelamar.
Soal-soal yang diberikan biasanya berupa deretan angka mulai dari 0 sampai 9 yang disusun secara vertikal, kemudian pelamar diminta untuk menjumlahkan angka-angka tersebut.
Berikut adalah contoh soalnya:
4. Tes Logika Aritmatika
Soal pada tes ini biasanya berupa deretan angka yang harus kamu pahami polanya untuk kemudian menemukan jawabannya.
Berikut ini contoh soal tes logika aritmatika:
1. (1, 11, 22, 44, 88, 176, … , 704)
A. 300
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
B. 500
C. 652
D. 352
E. 700
Jawaban yang benar adalah D.
Deret angka diatas menunjukkan adanya pola perkalian 2 atau melalui proses penjumlahan dengan angka di depannya (22+22=44, 44+44=88, dan seterusnya).
2. (100-4-90-7-80-….)
A. 10
B. 12
C. 11
D. 9
E. 8
Jawaban yang benar adalah A.
Deret angka diatas menunjukkan adanya pola pengurangan 10 dan penjumlahan 3 dengan metode selang-seling (100-90=80) dan (4+3=7+10).
5. Tes Logika Penalaran
Tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan para pelamar dalam menemukan kesimpulan dari berbagai soal-soal yang muncul dalam psikotes.
Berikut ini contoh soal tes logika penalaran:
1. Syarat penerimaan karyawan di PT. Gaya Baru untuk jabatan admin sosial media adalah harus lulus tes buta warna. Khansa merupakan salah satu peserta yang akan melakukan tes buta warna. Kesimpulan yang cocok untuk pernyataan ini adalah…
A. Khansa dapat diterima sebagai karyawan.
B. Khansa bisa dengan mudah mengerjakan tes buta warna.
C. Khansa tidak lulus dalam tes buta warna.
D. Khansa belum tentu diterima sebagai karyawan.
E. Khansa tidak diterima sebagai karyawan.
Jawaban yang benar adalah D.
Khansa belum tentu diterima sebagai karyawan karena ia masih menjalani tes buta warna dan belum mengetahui hasil tes tersebut.
2. Dalam pemilihan Ketua OSIS SMA Budaya, perolehan suara Mamat tidak kurang dari Bella dan tidak melebihi suara Ratu. Peroleh suara milik Alfa sama dengan suara milik Mamat tapi tidak lebih dari Ratu. Sementara itu, perolehan suara Dedi kurang dari Bella tapi tidak melebihi suara Alfa.
Siapakah kemudian yang terpilih menjadi Ketua OSIS?
A. Alfa
B. Bella
C. Ratu
D. Mamat
E. Dedi
Jawaban yang benar adalah C.
Urutannya adalah: Dedi - Bella - Mamat = Alfa - Ratu.
6. Tes Menggambar Manusia atau Pohon
Pada tes ini, pelamar biasanya diminta untuk menggambar pohon atau manusia di kertas berukuran A4.
Tes ini nantinya berguna untuk mengetahui sikap, kemampuan, dan sikap calon pelamar dari sisi psikologisnya.
Penilaian tes ini biasanya akan dilihat dari posisi pohon dan jumlah pohon yang digambar, atau bisa juga dilihat dari makna pohon yang dibuat oleh si pelamar.
Sementara itu, tes menggambar manusia biasanya dilakukan untuk membaca sejauh mana kemampuan para pelamar, penilaiannya dilihat dari seberapa detail gambar serta goresan pensil yang dibuat oleh pelamar.
Contoh tes menggambar pohon dan manusia:
Selain beberapa contoh diatas, kamu masih bisa menemukan banyak contoh soal lainnya dalam buku Best Score Psikotes Kerja yang ditulis oleh Duwi Rahmadi.
Buku ini menyediakan ratusan contoh soal tes psikotes yang bisa kamu jadikan sebagai bahan tambahan untuk belajar.
Buku ini juga dilengkapi dengan berbagai video tips dan trik pengerjaan soal, e-book format surat lamaran kerja, tips lolos tes masuk kerja, dan masih banyak lagi.
Jadi, tunggu apa lagi? Kamu bisa segera dapatkan buku ini melalui Gramedia.com.