Menurut kalian apakah semboyan ‘hemat pangkal kaya’ masih relevan?
Ya, berhemat itu penting, namun masih kalah untung dengan berinvestasi yang mencakup manfaat, pendapatan, dan pengembangan aset.
Masyarakat saat ini mulai sadar tentang pentingnya mengelola keuangan jangka panjang seperti berinvestasi.
Dalam mengelola keuangan, kita tak cukup hanya dengan menabung uang kita di bank.
Dengan berinvestasi, uang kita berputar dan tidak terancam inflasi.
Kebebasan finansial menjadi target pada usia produktif, kita dapat memenuhi kebutuhan atau gaya hidup yang diinginkan dengan memanfaatkan passive income.
Masyarakat menginvestasikan harta mereka untuk berbagai tujuan, seperti ingin memperoleh tambahan penghasilan, ingin uangnya aman tidak dimakan inflasi, hingga persiapan pensiun.
Di samping itu, berinvestasi bisa menjadi jalan untuk mempersiapkan uang darurat jika kita mengalami masalah.
Masyarakat saat ini cenderung berinvestasi di instrumen dengan likuiditas tinggi dibanding masyarakat zaman dulu.
Ada banyak bentuk instrumen untuk berinvestasi di pasar modal diantaranya saham, obligasi, waran, reksa dana, dan lain-lain.
Sebagai pemula, kita cenderung bingung saat ingin memulai berinvestasi namun tak tahu mulai melangkah dari mana.
Selain pentingnya mengenali langkah memilih instrumen, membuka rekening investasi, dan memilih sekuritas, kita juga dihadapkan pada pilihan memilih antara forex atau saham.
Apa Itu Forex dan Saham?
Singkatnya, forex merupakan kependekan dari foreign exchange yang merupakan transaksi jual mata uang asing dengan mendatangkan keuntungan untuk bidang perdagangan atau pariwisata.
Dalam forex, tujuan utamanya adalah mendapatkan keuntungan selisih pergerakan harga, sama dengan trading saham jangka pendek.
Sedangkan saham adalah bukti kepemilikan kita atas suatu perusahaan, pada awalnya berbentuk surat fisik.
Namun saat ini saham sudah berbentuk online yang kini dapat dicek portofolio kepemilikannya melalui Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes) dengan mengakses situsnya.
Apa Perbedaan Saham dan Forex?
Ellen May dalam bukunya “Smart Trader Rich Investor: Panduan Sukses Investasi Saham Bagi Pemula” mengemukakan perbedaan antara forex dan saham, di antaranya:
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
1. Kapitalisasi
Aspek kapitalisasi forex tidak terbatas dan sangat besar, likuiditasnya sangat tinggi karena ditransaksikan di seluruh dunia.
Pasar forex memiliki kapitalisasi dan likuiditas paling besar di dunia bila dibandingkan dengan pasar saham.
Baca juga: Review Buku Investasi Saham ala Swing Trader Dunia
2. Likuiditas
Perbandingannya seperti ini, jika nilai transaksi saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) berkisar Rp 4-7 triliun/hari, pasar forex dunia memiliki nilai transaksi berkisar USD 3,5 triliun.
Hal ini menunjukkan bahwa pasar forex ribuan kali lipat lebih likuid daripada pasar saham dalam negeri.
3. Waktu Perdagangan Bursa
Pasar forex buka satu hari penuh mulai hari Minggu pukul 14:00 Eastern Standard Time (EST) hingga Jumat pukul 16:00 EST.
Sedangkan bursa saham dalam negeri buka hanya pada hari kerja bursa yaitu hari Senin sampai dengan Jumat, dari jam 9 pagi sampai pukul 3 sore, itu pun belum dipotong jam istirahat siang.
4. Pergerakan Harga
Pergerakan harga forex memberi keuntungan dua arah yaitu transaksi “long” dan “short”.
Dalam pasar forex, meski tren harga sedang turun tetap bisa memanfaatkan trading/short selling, yakni menjual dulu meski tak ada barang, baru kemudian membeli ketika harga turun.
Sedangkan di bursa saham keuntungan hanya diperoleh ketika harga saham naik, yaitu dengan melakukan transaksi beli saham dan menjualnya pada harga lebih mahal.
Namun ketika harga saham turun, trader saham tidak bisa melakukan short sale, sebagai penggantinya bisa melakukan “buy on weakness”.
Bagi investor pemula, semua istilah, persamaan, perbedaan, dan cara kerja terkait instrumen investasi mungkin terdengar kompleks.
Buku Smart Trader Rich Investor: Panduan Sukses Investasi Saham Bagi Pemula bisa menjadi amunisi awal untuk calon investor sebelum terjun ke dunia investasi.
Paparan dalam buku ini begitu lengkap, dari dasar pengertian investasi sampai ke risiko instrumen investasi.
Selain materinya komprehensif, buku ini juga terbilang unik karena disisipi dengan komik-komik ilustrasi dalam menggambarkan pengertian tertentu.
Di samping itu juga, buku ini memberikan pemahaman tentang mitos dan fakta soal investasi yang berkaitan dengan kekeliruan anggapan yang beredar.
Selain keempat sisi perbedaan di atas, Ellen juga menjelaskan soal perbedaan forex dan saham di ranah pengaruh, ruang lingkup, dan risiko.
Penasaran dan ingin tahu lebih lanjut? Ayo, segera dapatkan buku “Smart Trader Rich Investor: Panduan Sukses Investasi Saham Bagi Pemula”di Gramedia.com!